TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lima provinsi di Pulau Jawa, kecuali Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), berstatus siaga banjir.
Hal itu sesuai dengan peringatan dini bahaya banjir dampak hujan lebat yang dikeluarkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG).
Berdasarkan data dari BMKG, Sabtu (6/2/2021), lima provinsi yang berstatus siaga banjir yakni Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Baca juga: Banjir di Semarang Melumpuhkan Jalur Pantura, Runway Bandara dan Stasiun KA Ikut Terendam
Adapun peringatan dini ini berlaku untuk Minggu (7/2/2021) hingga Senin (8/2/2021).
"Berlaku 7 Februari 2021 pukul 07.00 WIB sampai 8 Februari 2021 pukul 07.00 WIB," demikian keterangan BMKG.
Berikut daftar wilayah dan statusnya:
1. Banten (siaga)
2. DKI Jakarta (siaga)
3. Jawa Barat (siaga)
4. Jawa Tengah (siaga)
Baca juga: Update Banjir di Semarang, 2 Orang Meninggal Dunia Akibat Longsor
5. Jawa Timur (siaga)
6. Aceh (waspada)
7. Bengkulu (waspada)
8. Sumatera Selatan (waspada)
9. Lampung (waspada)
10. D.I. Yogyakarta (waspada)
11. Bali (waspada)
12. Nusa Tenggara Barat (waspada)
13. Kalimantan Utara (waspada)
14. Kalimantan Timur (waspada)
15. Kalimantan Barat (waspada)
16. Kalimantan Tengah (waspada)
17. Kalimantan Selatan (waspada)
18. Nusa Tenggara Timur (waspada)
19. Sulawesi Utara (waspada)
20. Sulawesi Tengah (waspada)
21. Sulawesi Barat (waspada)
22. Sulawesi Selatan (waspada)
23. Maluku Utara (waspada)
24. Maluku (waspada)
25. Papua (waspada)
Penyebab curah hujan tinggi
Prakirawan cuaca BMKG, Nanda Alfuadi mengatakan, meningkatnya curah hujan tersebut disebabkan oleh kondisi La Nina.
Kondisi La Nina dengan level yang masih moderate di pasifik equator, dapat mempengaruhi peningkatan hujan di beberapa wilayah Indonesia.
"Berdasarkan prakiraan musim dari klimatologi, pada bulan Februari 2021 berada pada periode puncak musim hujan untuk wilayah Pulau Jawa," ujar Nanda saat dihubungi Kompas.com, Minggu (7/2/2021).
"Aktifnya Monsun Asia dan adanya daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) di wilayah Jawa dan sekitarnya memicu terjadinya hujan lebat," terang Nanda.
Kondisi tersebut, lanjutnya, didukung dengan masa udara yang labil serta kelembapan udara yang cukup tinggi dari lapisan bawah hingga lapisan atas.
Sehingga, mendukung proses pembentukan awan hujan di Pulau Jawa, khususnya sebagian besar wilayah bagian barat.
Yang perlu diwaspadai
Nanda menuturkan, saat ini beberapa wilayah di Indonesia telah memasuki puncak musim hujan.
Sebagian besar wilayah Indonesia berpotensi terjadi hujan, baik ringan, sedang, maupun lebat yang disertai kilat atau petir dan angin kencang.
"Masyarakat diminta untuk lebih tanggap terhadap bencana hidrometeorologi yang dapat terjadi yang diakibatkan oleh hujan lebat dan angin kencang," jelas Nanda.
Berikut ini sejumlah hal yang perlu diwaspadai untuk menghindari bencana banjir parah:
- Menjaga daerah resapan air
- Tidak membuang sampah di sembarang tempat
- Menjaga drainase tetap berfungsi dengan baik
Berita ini tayang di Kompas.com: Peringatan BMKG: 5 Provinsi di Pulau Jawa Ini Siaga Banjir, Mana Saja?