Hasil Investigasi Awal Jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182
Berdasarkan hasil investigasi awal jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182, Kepala Sub Komite Penerbangan KNKT, Kapten Nurcahyo Utomo mengatakan, mesin sebelah kiri tidak mengalami gangguan.
"Yang kami lihat mesin sebelah kiri berperilaku normal sesuai dengan pergerakan throttle, jadi kalau throttle-nya mundur pergerakan mesin jadi berkurang."
"Itu adalah sesuatu yang normal dan itulah yang kita lihat," imbuhnya.
Lebih lanjut, Nurcahyo mengatakan, jika pesawat mengalami mesin mati di satu bagian, bukanlah sebuah masalah.
Lantaran, pesawat masih bisa terbang meskipun satu mesin mati.
Ia pun menyebutkan pihaknya masih mencari jawaban soal mengapa pesawat bisa roll (perputaran pesawat) dan pitch down (menurunkan nose pesawat) jika benar hanya ada kerusakan pada autothrottle.
Baca juga: Tim DVI Polri Pastikan Belum Hentikan Proses Identifikasi Jenazah Korban Sriwijaya Air SJ-182
Baca juga: Keluarga Korban Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Gugat Boeing, Tuntut Ganti Rugi yang Layak
"Harusnya, logikanya, pesawat mesin mati satu itu enggak apa-apa. Mesin mati satu pun (pesawat) masih bisa terbang."
"Lalu kenapa kalau autothrottle-nya saja pesawatnya bisa roll dan pitch down? Kembali ini kita juga mencari jawabannya," tuturnya.
CVR Diduga Tertimbun Lumpur
Dalam jumpa pers tersebut, KNKT juga menduga Cockpit Voice Recorder (CVR) pesawat Sriwijaya Air SJ 182 tertimbun lumpur di dasar laut.
Nurcahyo mengungkapkan, pihaknya telah menandai posisi koordinat yang disinyalir menjadi lokasi CVR pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
"Posisi koordinat CVR sudah kami tengarai, mengacu pada ditemukannya FDR juga elektronik modul atau casing dari CVR dan FDR," ungkap Nurcahyo.
Untuk memudahkan pencarian CVR, KNKT telah menggunakan alat peniup lumpur.
Baca juga: Saat Sriwijaya Air SJ-182 Lepas Landas, Cumulonimbus Selimuti Langit Jakarta
Baca juga: POPULER NASIONAL 4 Menit Sriwijaya Air SJ-182 Menuju Jatuh | Susi Pudjiastuti Diserang di Twitter