Karena nantinya akan membuat tulang cenderung keropos.
Pada usia 50 tahun juga wanita tersebut akan cenderung terkena osteoporosis, mudah bungkuk, dan mudah patah tulang.
Baca juga: Menteri, KPAI, Ombudsman dan DPR Soroti Promosi Nikah Muda Aisha Weddings, Polisi Janji Usut
Baca juga: VIRAL Aisha Weddings Promosi Pernikahan Muda, Menteri PPPA hingga KPAI Angkat Suara
Tingkat Kehamilan Tidak Diinginkan Indonesia Dinilai Cukup Tinggi
Saat ini pihak BKKBN tengah melakukan koordinasi dengan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) dan Kementerian Kesehatan.
Koordinasi tersebut terkait dengan bagaimana rencana program-program penundaan usia pernikahan.
Hal itu dilakukan karena tingkat kehamilan yang tidak diinginkan di Indonesia terbilang cukup tinggi.
"Tingkat kehamilan yang tidak diinginkan di Indonesia itu cukup tinggi. Sehingga kalau kita terprovokasi kawin di usia muda nanti akan meningkat lagi, kemudian kematian bayi dan kematian ibu juga sudah tinggi," ungkap Hasto.
Baca juga: Polri Pastikan Usut Kasus Aisha Weddings Soal Dugaan Promosikan Pernikahan Usia Anak
Baca juga: Menteri PPPA: Promosi Pernikahan Usia Muda Aisha Weddings Melanggar Undang-undang
Menurut data dari BKKBN, setiap 1000 perempuan yang usianya 15-19 tahun ternyata ada 36 yang sudah pernah hamil dan melahirkan.
Angka ini dinilai cukup tinggi dan serius.
Sekitar 17,5 persen kehamilan rata-rata di Indonesia juga merupakan kehamilan yang tidak dikehendaki atau kehamilan diluar nikah.
Perlu diketahui, tingginya angka kehamilan yang tidak dikehendaki ini berada di daerah yang pendidikannya rendah, cenderung agak pelosok, serta ekonomi rendah.
Baca juga: Diduga Promosikan Pernikahan Usia Anak, Aisha Weddings Dilaporkan KPAI ke Mabes Polri
Baca juga: Ombudsman: Meresahkan Masyarakat Viral Wedding Organizer Tawarkan Nikah Siri dan Poligami
BKKBN Tegaskan Pentingnya Pembelajaran Kesehatan Reproduksi
Untuk mengatasi masalah tingginya kehamilan yang tidak diinginkan di Indonesia, BKKBN meminta untuk sekolah-sekolah agar diberikan materi tentang kesehatan reproduksi.
"Mohon dengan hormat bahwa pembelajaran kesehatan reproduksi di sekolah itu penting."