TRIBUNNEWS.COM - Webinar tentang kiat poligami akan diselenggarakan pada Minggu (14/2/2021) besok.
Webinar tersebut bertajuk "45 Hari Sukses Poligami".
Pro kontra di masyarakat pun tak dapat terelakkan.
Menanggapi hal tersebut, pembicara webinar, Kyai Haji Hafidin atau akrab disapa Coach Hafidin, menganggap sebagai hal yang wajar.
Hafidin menganggap wajar karena syariat poligami merupakan syariat yang tidak biasa di Indonesia.
"Tidak ada masalah (dengan pro kontra), wajar-wajar saja, ini kan syariat yang tidak biasa," ungkap Hafidin saat dihubungi Tribunnews.com, Sabtu (13/2/2021).
Baca juga: Viral Tawaran Webinar Poligami, Ini Kata Penyelenggara: Saya Ingin Memperbaiki yang Salah Jalan
Hafidin menyebut, poligami tidak biasa dilakukan di masyarakat Indonesia dalam dua abad terakhir.
"Poligami tidak biasa dilakukan masyarakat Indonesia dalam 200 tahun terakhir, kalau sebelumnya biasa," ungkapnya.
Adapun diketahui, Hafidin merupakan dai yang telah berpoligami selama lebih dari 20 tahun.
Hafidin memiliki empat orang istri dan 25 anak.
Hafidin mengungkapkan, ia menikah pada tahun 1995, 2000, 2004, dan 2008.
Alasan Selenggarakan Webinar Poligami
Sementara itu Hafidin mengungkapkan ada dua motivasi ia menyelenggarakan webinar poligami.
"Yang akan disampaikan dalam webinar, garis besarnya, tentang memberikan solusi bagi yang sudah ada minat (poligami), supaya tidak salah melangkah."
"Kemudian, memberikan solusi pada yang sudah melangkah tapi salah jalan," ungkap Hafidin.
Diketahui, biaya pendaftaran webinar ini Rp 199 ribu.
Biaya ini jauh lebih murah dibandingkan dengan workshop yang ia selenggarakan pada pertengahan 2020 lalu yang mencapai Rp 3,7 juta.
Baca juga: Punya 4 Istri, Begini Cara Pengusaha Puspo Wardoyo Terapkan Adil dan Jaga Kerukunan Rumah Tangga
Baca juga: Polisi Diminta Usut Kasus Viral Wedding Organizer Tawarkan Nikah Siri dan Poligami
Fokus pada Problem Solving
Lebih lanjut, Hafidin mengatakan, acara ini difokuskan pada penyelesaian masalah atau problem solving di dalam poligami.
"Saya mengadakan ini kaitannya dalam problem solving."
"Saya melihat realita di masyarakat poligaminya pada nggak beres, maka saya pengen punya peranan buat ngeberesin," ungkap Hafidin.
Sehingga Hafidin menegaskan, webinar ini bukan untuk mengajak masyarakat untuk berpoligami, melainkan mengatasi sejumlah permasalahan yang timbul dalam bahtera poligami.
"Kalau ngajak kaya nggak ada kerjaan," ungkapnya.
"Saya ini dai, tugas utamanya sebagai problem solver," imbuh Hafidin.
Baca juga: Sudah Jatuhkan Talak Satu pada Rohimah, Kiwil Tegaskan Tak Bisa Hidup Tanpa Poligami
Baca juga: 17 Tahun Kiwil Poligami, Rohimah Akui Sering Cekcok
Hafidin mengungkapkan, sejumlah permasalah poligami terjadi di masyarakat.
"Saya ingin memperbaiki yang salah jalan, yang jalannya eror, bikin istrinya jadi masalah, keluarga masalah, bangkrut, bisnis acak-acakan gara-gara poligami yang nggak beres," ungkap Hafidin.
Pernah Adakan Workshop Poligami
Adapun diketahui, Hafidin pernah menyelenggarakan workshop dengan tema yang sama pada Juli 2020 lalu.
Saat itu, harga untuk peserta yang ingin mengikuti worksop poligami tersebut harus merogoh kocek hingga Rp 3,7 juta hingga Rp 4,7 juta.
Dikutip dari laman duaaksara.com, Hafidin diketahui juga merupakan pendiri Pondok Pesantren Ma'had Yashma.
Selain itu, ia juga merupakan pelatih senam kejantanan dan konsultan keluarga berkah.
Selain mengadakan webinar, Hafidin juga menjual buku berjudul '45 Hari Sukses Poligami'.
Buku itu berisi beberapa hal, seperti Rahasia Sukses Poligami dalam 45 Hari, Meluruskan Cara Menjadi Laki-laki Relevan Untuk Poligami, Menambah Skill Suami Membahagiakan Istri, Trik Mengelola Konflik dalam Keluarga Poligami, Teknik Rahasia Mendidik Istri agar Menerima & Mendukung Poligami, dan Bekal Istri Bahagia dengan Suami Poligami.
Adapun webinar poligami ini disebut akan membahas langkah demi langkah bagaimana cara agar mudah mengamalkan syariat poligami berdasarkan standarisasi syariat Islam.
"Sehingga peserta tidak mengalami kegagalan dan kekecewaan yang tidak berujung ketika hendak poligami, insyaallah," tulis dari situs tersebut.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto)