TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nama-nama calon Kabareskrim terus bermunculan setelah kursi tersebut ditinggalkan Jenderal Listyo Sigit yang kini menjadi orang nomor satu Korps Bhayangkara.
Salah satu nama yang santer disebut, yakni Deputi Penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Karyoto yang merupakan lulusan Akpol tahun 1990.
Menanggapi isu tersebut, Karyoto mengatakan merupakan hal yang lumrah jika dirinya yang memiliki pangkat Inspektur Jenderal (Irjen) atau bintang dua dicalonkan sebagai Kabareskrim yang merupakan jenderal bintang tiga.
Namun, Karyoto menegaskan, tak memiliki ambisi untuk menduduki jabatan penting di Kepolisian tersebut.
"Kalau kita dicalonkan ya namanya bintang dua wajar-wajar saja, tapi kalau kita bicara punya ambisi tidak ya," kata Karyoto saat dikonfirmasi, Selasa (16/2021).
Karyoto tak ingin berandai-andai mengenai isu tersebut.
Baca juga: Polri: Calon Kabareskrim Masih Diproses Wanjakti
Saat ini, Karyoto mengaku fokus bekerja sebagai Deputi Penindakan KPK untuk mengusut berbagai kasus korupsi, termasuk dugaan suap pengadaan bantuan sosial (bansos) Covid-19.
"Prinsipnya di mana pun kita bekerja ya kita bekerja dengan baik. Seperti sekarang ada kecurigaan tentang bansos dan lain-lain," kata dia.
Karyoto mengaku sudah merasa terhormat hanya dengan namanya disebut menjadi calon Kabareskrim.
Namun, Karyoto menegaskan, dirinya hanya ingin fokus bekerja semaksimal mungkin.
"Prinsipnya juga kalau kita masuk dicalonkan saja itu sebuah kehormatan. Yang penting kita bekerja dengan baik. Mudah-mudahan apa yang kita kerjakan betul-betul dapat bermanfaat untuk bangsa dan negara. Dan ingat KPK ini bekerja pertanggungjawabannya ke publik," kata Karyoto.