Setelah itu, Fred mendapati WhatsApp-nya tak bisa digunakan dalam hitungan detik.
Ternyata, setelah ditelusuri kode angka itu adalah OTP (One Time Password) yang digunakan pelaku untuk meretas WhatsApp milik Fred.
"Tahu-tahu, WhatsApp-nya mati, seperti minta di re-install ulang," terang Fred.
Sontak, Fred mengunduh ulang aplikasi WhatsApp.
Saat mencoba log in, Fred mendapati kode angka OTP dari SMS yang sama dari sebelumnya.
Merasa tak yakin, Fred kembali menginstall WhatsApp untuk kedua kalinya.
Baca juga: Dugaan Penipuan Bobol Rekening dengan Modus Grup Saham dan Saran ke Nasabah
Akhirnya, Fred mendapati SMS berisi kode angka OTP yang berbeda, dengan masih menggunakan tulisan Thailand.
Fred mencoba memasukkan kode OTP itu ke aplikasi WhatsApp, tapi hasilnya nihil.
Khawatir nomor teleponnya ikut diretas, Fred menghubungi pihak provider.
"Begitu gagal re-install, saya langsung menghubungi provider untuk memastikan bahwa nomor saya aman," kata Fred.
Ia juga menghubungi teman dan kerabat untuk menginformasikan jika WhatsApp-nya sedang dibajak.
WhatsApp-nya baru bisa kembali pada keesokan harinya, dengan kondisi semua percakapan sudah terhapus.
Fred berharap ke depannya, pihak perusahaan WhatsApp memiliki Call Center perihal laporan penipuan seperti ini.
Diduga, kedua aksi penipuan ini dilakukan oleh oknum yang berpura-pura sebagai pegawai minimarket, dari Alfamart hingga Indomaret.