TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Bupati Subang H Ruhimat menilai pentingnya Data Desa Presisi dapat dimanfaatkan dalam bidang pembangunan Desa.
Termasuk diantaranya dalam hal kebencanaan, melalui data desa presisi, persoalan kebencanaan dan penanganan bisa dilakukan berbasis data untuk mebuat penanganan kebencanaan lebih akurat.
“Dengan kualitas data, perencanaan pembangunan ditingkat desa bisa lebih terarah.
Baik ditingkat perencanaan dan maupun implementasi,” kata Ruhimat saat penandatanganan nota kesepahaman bersama (MoU) antara pemerintah daerah Subang, Universitas Subang (Unsub) dan Institut Pertanian Bogor (IPB) terkait kerja sama pembangunan daerah Kabupaten Subang di Agribussines and Technology Park (ATP) IPB Bogor, Selasa (23/02).
Bupati menilai kehadiran DDP ini kedepan mudah-mudahan dapat membantu Desa-desa di Subang menjadi lebih maju baik dalam pembangunan atau hal lainnya.
Baca juga: Penemuan 15 Granat di Subang, Sempat Dijual ke Pengepul Rongsok dan Dipukul-pukul dengan Palu
Selain itu Bupati Subang juga memberikan penekanan khusus pada keberadaan DDP.
Program pemerintah sudah banyak dilakukan untuk membantu menyejahterakan masyarakat, tetapi belum berbasis data yang akurat dan terintegrasi, sehingga masih banyak program yang tidak tepat sasaran.
Oleh karena itu data menjadi penting, dan harus diverifikasi dari bawah (bottom up). Menurutnya hal tersebut yang akan menjadikan desa kuat dan berdikari.
Kondisi saat ini, menurut Bupati jangankan mengenai data kependudukan, batas wilayah desa pun dapat menjadi persoalan.
“Data Desa Presisi yang terdiri dari data spasial dan data numerik akan mampu menjawab dan menyelesaikan persoalan tersebut.
Baca juga: Kai EXO Jadi Artis Korea Pertama yang Rilis Koleksi Bareng Gucci
Kolaborasi dan kerja sama antara masyarakat desa, pemerintah daerah dan perguruan tinggi menjadi hal yang sangat penting untuk dapat menyukseskan kegiatan membangun data desa presisi,” ujar Ruhimat.
Menurut Kepala BP4D Kabupaten Subang Hari Rubiyanto kerjasama yang kini disepakati antara pemkab Subang, universitas Subang dan IPB meliputi hal berikut, yakni Bantuan pendataan potensi desa.
Kemudiam bantuan pembinaan dan kajian sumber daya alam di Subang, Peningkatan produksi pangan, Penggunaan bibit unggul produksi IPB, Pendayagunaan SDM IPB dalam pembangunan di Kabupaten Subang.
“Upaya kerjasama ini semoga menjadi percepatan yang baik untuk pembangunan di Kabupaten Subang,” ujarnya.
Dalam penandatanganan Mou tersebut, turut juga hadir Pj Sekda Kabupaten Subang, Rektor Universitas Subang, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Subang, Kepala BP4D, serta Rektor IPB Arif Satria.