Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Narkotika Nasional (BNN) menyebut peredaran narkoba di Indonesia pada masa pandemi belum ada tanda-tanda menurun.
"Kita lihat perkembangan peredaran gelap dan penyalahgunaan di Indonesia, terutama pada saat adanya pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung 1 tahun ini, pada kenyataannya kita melihat belum adanya penurunan bahkan kita melihat tren perkembangan yang meningkat," kata Deputi Pemberantasan BNN Irjen Pol Arman Depari di kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, Rabu (24/2/2021).
Arman mengungkap penyelundupan narkoba yang berhasil digagalkan BNN hingga Februari 2021 mencapai 1 ton sabu.
Baca juga: Hasil Tes Rambut, Jennifer Jill Dinyatakan Positif Narkoba Jenis Sabu
"Di mana sampai saat ini bulan Februari 2021 sudah lebih dari 1 ton narkotika jenis sabu, yang disita oleh BNN. Demikian juga narkotika golongan 1 jenis ganja, yang cukup banyak," tambah Arman.
Jumlah tersebut, dikatakan Arman, baru dilakukan oleh BNN, belum ditotalkan dengan hasil sitaan dari Polri maupun Bea Cukai.
Baca juga: Sidak Gabungan, Polda Jambi Temukan 7 Anggota Positif Narkoba Usai Jalani Tes Urine
"Dari data ini, tentu kita melihat apakah dengan banyaknya pasokan atau suplai yNg masuk ke indonesia itu juga mencerminkan meningkatkannya pengguna atau penyalahguna narkoba di Indonesia," ujarnya.
Arman mengira saat pandemi dimana jumlah mobilitas dan transportasi berkurang, kasus narkotika juga berkurang.
"Ternyata kasus narkotika tidak ada perubahan, bahkan seperti yang saya katakan tadi ada kecenderungan meningkat," katanya.
"Ini jadi kewaspadaan kita, ini menjadi komitmen kita bersama untuk BNN dan seluruh instansi tetap kita waspada bahkan sekalipun dalam pandemi yang sulit seperti sekarang, kita tidak boleh kendor, kita tidak boleh lengah, tapi justru sebaliknya kita harus lebih kuat lagi, kompak lagi, dan semangat," kata Arman