TRIBUNNEWS.COM - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera ikut tanggapi video kerumunan warga sambut Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat kunjungan kerja ke Nusa Tenggara Timur (NTT) Selasa, (23/2) lalu, yang viral di media sosial.
Melalui akun Twitter-nya, Mardani menyebut, fenomena itu bukan pertama kalinya Jokowi sebabkan kerumunan.
Menurut Mardani, seharusnya pihak istana bisa mengantisipasi kerumunan.
"Ini bukan yg pertama pak @jokowi bagi-bagi souvenir atau nasi kotak yang menimbulkan kerumunan."
"Sebelumnya bagi-bagi nasi kotak, kemarin bagi-bagi souvenir. Jika itu sudah dipersiapkan di mobil, namanya bukan spontanitas."
"Harusnya istana bisa antisipasi dalam kunker ada potensi kerumunan," tulis Mardani, Rabu (24/2/2021).
Baca juga: Jokowi Dikerumuni Warga NTT, Motor Paspampres Ambruk Didorong Emak-Emak Hingga Tanggapan Istana
Baca juga: Jokowi: Ketersediaan Vaksin Covid-19 Bukan Berarti Menyelesaikan Masalah
Selain itu, anggota Komisi II DPR RI ini juga menyinggung beberapa statement Jokowi terkait PPKM yang tak efektif dan naiknya angka kasus virus covid-19.
Melihat fenomen kerumunan itu, ia mempertanyakan apakah warga mencontoh dari pemimpin negaranya.
"Presiden kecewa dan marah karena PPKM/PSBB tidak efektif, kasus terus naik."
"Karena daerah kurang tegas sehingga masyarakat kurang patuh protokol kesehatan."
"Tapi beberapa kali presiden menyebabkan kerumunan, warga mencontoh pemimpinnya?," lanjut tulis politikus PKS itu.
Jokowi Tampak Berkerumun di NTT, Ini Penjelasan Istana
Diwartakan sebelumnya, pihak Istana merespon soal beredarnya video Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang berada di tengah kerumunan warga saat kunjungan kerja ke Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa, (23/2/2021).
Dalam video berdurasi 30 detik yang diterima Tribunnews.com, Jokowi tampak ke luar dari atas sunroof mobil dan melambaikan tangan kepada warga yang berkerumun.