Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin mengatakan bahwa video tersebut merupakan rekaman saat presiden berada di Maumere, NTT.
"Benar itu video di Maumere. Setibanya di Maumere, Presiden dan rombongan melanjutkan perjalanan menuju Bendungan Napun Gete," kata Bey saat dihubungi, Selasa, (23/2/2021).
Menurutnya saat dalam perjalanan menuju bendungan Napun Gete, masyarakat di Maumere sudah berkumpul di pinggir jalan.
Rangkaian kendaraan Presiden bahkan terpaksa berhenti karena masyarakat merangsak ke tengah jalan.
"Saat dalam perjalanan, masyarakat sudah menunggu rangkaian di pinggir jalan, saat rangkaian melambat masyarakat maju ke tengah jalan sehingga membuat iring-iringan berhenti," katanya.
Baca juga: Kerumunan Barongsai di PIK, Lurah Kapuk Muara dan Camat Penjaringan Terancam Kena Sanksi
Baca juga: Kerumunan Acara Barongsai di PIK, Kakek 60 Tahun Jadi Tersangka, Terancam Pidana 1 Tahun Penjara
Bey mengatakan, keluarnya presiden dari sunroof kendaraan yang ditumpanginya merupakan aksi spontanitas. Presiden tidak membenarkan adanya kerumunan tersebut.
"Jadi sebenarnya, itu melihat spontanitas dan antusiasme masyarakat Maumere menyambut kedatangan Presiden Jokowi.
Dan kebetulan mobil yang digunakan Presiden atapnya dapat dibuka, sehingga Presiden dapat menyapa masyarakat, sekaligus mengingatkan penggunaan masker," katanya.
Begitu juga kata dia, ketika Presiden membagikan souvenir kepada warga di tengah kerumunan.
Hal itu merupakan aksi spontan. Presiden tetap menghimbau kepada warga untuk mengenakan masker.
"Itu spontanitas presiden untuk menghargai antusiasme masyarakat, souvenirnya itu buku, kaos, dan masker. Tapi poinnya, presiden tetap mengingatkan warga tetap taati protokol kesehatan," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Shella/Taufik Ismail)