TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah saat ini tengah menyiapkan dua program vaksin.
Kedua program vaksin tersebut, yaitu program vaksin gratis dan vaksin gotong royong.
Wacana vaksin gotong royong kini menimbulkan pertanyaan di masyarakat.
Lantas apa itu vaksin gotong royong?
Diwartakan oleh Tribunnews.com, program vaksin gotong royong merupakan program vaksin pemerintah yang diselenggarakan secara gotong royong melalui perusahaan-perusahaan swasta di Indonesia.
Baca juga: Hasil Penelitian: Vaksin Pfizer Terbukti 94 Persen Efektif Cegah Covid-19 pada Semua Kelompok Usia
Baca juga: Vaksin Buatan India, COVAXIN Ditolak Pekerja Kesehatan Lokal dan Diragukan Kemanjurannya
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, mengatakan pemerintah akan memberikan 3,5 juta dosis vaksin kepada pihak swasta melalui program vaksin gotong royong.
Hal tersebut bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada pihak swasta, yang ingin mengadakan program vaksinasi bagi para karyawannya.
Saat ini, pemerintah tengah mengupayakan pengadaan vaksin gotong royong sebanyak 20 juta dosis di tahun 2021.
Lebih lanjut, Erick mengatakan program vaksin gotong royong akan diberikan secara gratis.
"Vaksin gotong royong gratis juga, tapi kita kasih kesempatan kepada pihak swasta yang ingin mengadakan dan membagikan secara gratis para pekerja yang sudah loyal pada perusahaan tersebut," jelas Erick, Selasa (23/2/2021).
Ketentuan Program Vaksin Gotong Royong
Koordinator Komunikasi Publik PMO Komite Penangan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Arya Sinulingga, mengatakan ke depannya tata kelola vaksin gotong royong akan diatur secara ketat dan transparan.
"Seperti contohnya, vaksin yang digunakan tidak sama dengan program vaksinasi gratis pemerintah, kemudian tidak menggunakan fasilitas kesehatan pemerintah, dan pengusaha memberikan gratis pada pekerjanya," ujarnya, Selasa (23/2/2021), dikutip dari situs resmi covid19.co.id.
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 untuk Jurnalis, Periksa Tekanan Darah hingga Ditanya Riwayat Penyakit
Baca juga: Cerita Para Penerima Vaksin Covd-19 Hari Pertama untuk Pers, Menunggu Lama hingga Rasakan Kantuk
Baca juga: Teknologi Sekuensing Pegang Peran Penting dalam Penemuan Vaksin Covid-19
Kemudian Arya menambahkan, terdapat beberapa tantangan yang kini menghadang wacana ini.
"Tantangannya justru pada mendapatkan vaksinnya, karena seluruh dunia sedang sama-sama mencari vaksin saat ini, dan tentunya kita berusaha agar tidak mahal sehingga pengusaha mendapatkan vaksinnya dengan harga normal."
"Tantangan selanjutnya adalah selentingan bahwa vaksin gotong royong ini untuk orang kaya, tapi sebenarnya ini untuk karyawan mereka, ini wajar mengingat karyawan juga rentan terpapar Covid-19,” paparnya.
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN), Shinta Widjaja Kamdani, menyampaikan dalam dua pekan ada 6.689 perusahaan yang tertarik mengikuti program ini.
Selanjutnya, ia menuturkan perlu dilakukan sosialisasi untuk memperjelas posisi vaksin gotong royong di kalangan pekerja.
"Ketika nanti keluar aturannya, lebih jelas bahwa ini tidak ada niatan komersialisasi, benar-benar membantu percepatan vaksinasi, semua nanti dikontrol pemerintah."
"Jadi objektifnya jelas yakni bersama membantu Indonesia. Tanpa keberhasilan vaksinasi, tidak mungkin kita bisa melakukan pemulihan ekonomi dengan baik, ini peran kita bersama sehingga kami pelaku usaha siap mendukung dan berpartisipasi,” terangnya.
Lebih lanjut, peneliti dari Institue for Development of Economics and Finance (INDEF), Rusli Abdullah, menjabarkan beberapa kriteria perusahaan yang diharapkan mengikuti program vaksinasi ini.
“Bagi perusahaan, harapannya yang bisa mengikuti vaksinasi gotong royong ini adalah padat karya, berada di zona merah Covid-19, lalu memiliki efek multiplayer yang besar pada perekonomian nasional,” jelasnya.
(Tribunnews.com/Ranum Kumala Dewi/Bambang Ismoyo)