Saat itu Ma'ruf Amin punya rencana kunjungan kerja ke Kuala Lumpur, tempat Djoko Tjandra berdiam. Lantas Rahmat menanyakan kesediaannya untuk bertemu.
"Dia (Rahmat) telepon saya, (bilang) 'pak Joko kita mau ke Malaysia karena ada kunjungan kerja'. Beliau bilang pak Kyai, panggilannya abah mau ke Kuala Lumpur, yaitu yang sekarang jadi Wapres kita, mau ke KL," kata Djoko Tjandra.
Namun pertemuan tersebut tidak terjadi lantaran kunjungan kerja Ma'ruf Amin dibatalkan. Alasannya saat itu, sang Wapres dalam kondisi kurang sehat.
"Saya bilang oh dengan senang hati, (untuk) waktu tidak ditentukan kapan. Itu saya dengar lagi badannya, kurang enak badan jadi nggak jadi datang," sambungnya.
Pada persidangan sebelumnya, Rahmat memang membenarkan dirinya punya kedekatan dengan Ma'ruf Amin.
Kedekatan itu terjalin sebelum Ma'ruf Amin menjabat Wakil Presiden. Kala itu Ma'ruf Amin masih menduduki jabatan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Setelah Ma'ruf Amin menjadi Wakil Presiden mendampingi Presiden Joko Widodo, Rahmat mengaku juga masih bertemu. Namun pertemuan itu tak lagi intens seperti sebelumnuya.
"Saya dulu deket dengan pak Ma'ruf Amin, saya selalu pergi berdua sama dia," ujar Rahmat dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (9/11/2020).