TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Dalam Negeri Agus Fatoni mengatakan bahwa sudah ada 94 pemerintah daerah yang menyatakan kesediaannya menerapkan aplikasi layanan Pusat Jejaring Inovasi Daerah (Puja Indah).
Puja Indah merupakan aplikasi layanan pemerintahan berbagi pakai, berbasis data input yang dikembangkan oleh Kemendagri untuk mempercepat layanan pemerintahan melalui layanan elektronik dalam satu platform layanan.
"Sebagian daerah telah menindaklanjuti dengan melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) bersama Kemendagri dan telah melakukan replikasi Puja Indah di daerahnya masing-masing," katanya Jumat, (26/2/2021).
Aplikasi layanan tersebut menurutnya memiliki berbagai keunggulan. Diantaranya berbagi pakai, sehingga daerah tidak perlu menyiapkan anggaran untuk memanfaatkannya.
Daerah juga dapat memilih jenis layanan yang sesuai dengan kebutuhannya. Saat ini, Puja Indah telah memiliki 14 layanan, dengan pembagian 13 layanan yang berbasis pada urusan pemerintahan dan 1 layanan tematik.
Layanan tersebut terdiri dari Layanan Perizinan, Layanan Kesehatan, Layanan Pendidikan, Layanan Komoditas, Layanan Ketenagakerjaan, Layanan Kependudukan, Layanan Aspirasi DPRD, Layanan Trantibum Linmas, Layanan Sosial, Layanan Pariwisata, Layanan Pekerjaan Umum, Layanan Perhubungan, dan Layanan Administrasi pemerintahan.
“Kami terus berupaya untuk mengembangkan layanan yang sudah tersedia, maupun menambah layanan yang ada dalam platform Puja Indah, agar semua urusan pemerintahan dapat terlayani,” kata Fatoni.
Baca juga: Kemendagri Gelar Kortekrenbang 2021 untuk Sinkronisasi Pembangunan Pusat dan Daerah
Dalam rangka mengoptimalkan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dan meningkatkan pelayanan publik di daerah, Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Dalam Negeri menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) layanan Puja Indah Tahun 2021 dari tanggal 22-25 Februari 2021 kemarin.
Dirinya menambahkan, Bimtek sengaja dilakukan pada awal tahun agar pemerintah daerah dapat lebih memahami lebih awal pengoperasian Puja Indah, baik dari filosofis maupun secara teknis. Fatoni berharap, peserta dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik, karena output dari kegiatan ini adalah meningkatnya pelayanan publik.
Selain itu, pemerintah daerah diharapkan dapat mendukung penggunaan platform Puja Indah sebagai model nasional dalam menerapkan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) di Indonesia.
Sementara itu, Kepala Pusat Litbang Inovasi Daerah Matheos Tan mengatakan, Bimtek dilakukan selama empat hari sampai Kamis (25/2/2021). Peserta Bimtek terbagi dalam sejumlah daerah baik provinsi, kabupaten, maupun kota.
“Teman-teman daerah yang mengikuti acara ini dapat menjadi fasilitator kepada instansi terkait di daerah,” pungkas Matheos.