TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengatakan cuaca ekstrim berupa hujan lebat yang terjadi di Indonesia pada beberapa waktu terakhir kemungkinan terjadi karena pemanasan global.
Menurut Doni, banyak kawasan yang hijau yang beralih fungsi sehingga menyebabkan terjadinya perubahan iklim.
"Apa fenomena yang kita hadapi ini. Kemungkinan adalah terjadi pemanasan global, terjadi perubahan iklim," ujar Doni dalam Lauching Istiqlal Disaster Management Center yang digelar secara daring, Jumat (26/2/2021).
"Sementara itu tidak sedikit kawasan-kawasan yang telah beralih fungsi, pohon-pohon banyak ditebang," tambah Doni.
Baca juga: Warga Kebon Pala Kembali Kebanjiran, Padahal Baru Bersih-bersih Rumah
Pemanasan global, kata Doni, menyebabkan lebatnya hujan yang mendoronh terjadinya banjir.
Sehingga setiap tahun beberapa wilayah di Indonesia mengalami bencana hidrometeorologi.
"Kita setahun mengalami hujan yang lebat dan semakin hari kualitas hujan yang turun di berbagai daerah ini mengalami peningkatan bahkan debitnya mencapai lebih dari 300 mm per hari. Sebuah angka yang sangat besar sekali, yang belum pernah terjadi pada tahun-tahun sebelumnya," ungkap Doni.
Banyak masyarakat yang membuang sampah ke sungai, menurut Doni, dapat membuat terjadi tersumbatnya aliran air. Hal ini membuat terjadinya banjir di beberapa wilayah.
"Sungai-sungai dibiarkan menjadi tempat pembuangan sampah. Sehingga ketika terjadi curah hujan yang tinggi maka sedimentasi akan membuat sungai-sungai akan tertutup oleh lumpur," ucap Doni.
Permukiman di Indonesia yang berada pada kemiringan di atas 30 derajat juga berpotensi menyebabkan longsor.