TRIBUNNEWS.COM - Mantan Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, Max Sopacua mengajak semua kader untuk jangan takut menghadiri Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat.
Karena menurutnya Demokrat adalah partai milik rakyat bukan partai milik keluarga.
Hal tersebut disampaikan Max Sopacua, dikutip dari tayangan video di kanal YouTube Kompas TV pada Selasa (2/3/2021).
Baca juga: Pendiri Partai Demokrat Klaim Persiapan KLB Sudah 80 Persen
Baca juga: Moeldoko dan Ibas Diisukan Maju di KLB, Ini Kata Pendiri Demokrat
"Saya ingin menyampaikan harapan, semangat pada DPC-DPC di seluruh Indonesia dari Sabang sampai ke Merauke."
"Mari bersama-sama hadir di KLB kalau anda berniat untuk meluruskan jalan Partai Demokrat ini sesuai dengan apa yang kita cetuskan pada awal."
"Partai terbuka, partai milik rakyat dan semua, bukan partai milik keluarga," ujar Max dikutip dari Kompas TV.
Baca juga: 4 Tuduhan Jhoni Allen Marbun pada SBY: Pelaku Kudeta Sebenarnya hingga Merekayasa Kongres Demokrat
Baca juga: Pilgub Jabar, Demokrat Siapkan Cellica Nurrachadiana, Dede Yusuf hingga Herman KhaeronÂ
Diketahui sebelumnya, KLB Partai Demokrat disebut-sebut akan digelar dalam waktu dekat atau pada Maret 2021.
KLB tersebut merupakan sebuah inisiasi dari beberapa pendiri partai yang menghendaki diadakannya KLB.
Kongres tersebut digelar untuk mengganti kepemimpinan Partai Demokrat yang saat ini dikomandoi oleh putra Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yakni Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Baca juga: Michael Wattimena Nilai Jhoni Allen Jelek-jelekkan SBY & Demokrat: Barometer Apa AHY Gagal Memimpin
Baca juga: Polemik Sejarah Berdirinya Partai Demokrat, Begini Beda Versi antara SBY dan Jhoni Allen
KLB akan Anulir Pemecatan 7 Kader Demokrat
Max mengungkapkan bahwa ia optimis dengan adanya KLB Partai Demokrat ini.
"Boleh orang mengatakan bahwa KLB abal-abal. Pak Syarief Hasan dan lain-lain mengatakan bahwa KLB ini abal-abal dari kelompok sana, enggak apa-apa. Nanti kenyataannya akan terlihat."
"Karena walaupun bagaimana juga, kita tidak akan berjuang percuma. Kita tidak akan mengkhianati harapan dari sebagian besar masyarakat di daerah. Teristimewa pemegang-pemegang suara DPC daerah di seluruh Indonesia, terhadap KLB ini," tegasnya.
Menurut Max, bagaimanapun juga prinsip yang mendasar KLB adalah forum tertinggi dan kongres luar biasa untuk menganulir semua persoalan.
Baca juga: Kamhar Pertanyakan Keputusan Sepihak Ketum KMD Mendukung KLB Demokrat
Baca juga: Amini Kata Jhoni Allen, Marzuki Alie Mengaku Pernah Dilobi Agar Tak Maju Jadi Ketua Umum Demokrat
"Contoh ada gejala yang terjadi akhir-akhir ini, pemecatan tujuh anggota kami. Tujuh kader Partai Demokrat yang disebut sebagai orang yang terlibat dalam kudeta, pengkhianat dan lain-lain sebagainya. Dengan KLB pemecatan itu akan dianulir dan kembali kepada keadaan semula," terangnya.
Max menegaskan bahwa ia tidak takut, begitu juga kepada mereka anggota-anggota pemilik suara yang ada di seluruh Indonesia, yaitu DPC.
"Jangan pernah Anda takut, Anda tidak akan bisa dipecat. Kalaupun dipecat, dengan adanya KLB status Anda sebagai Ketua DPC akan dikembalikan. Itu kami janjikan dengan adanya KLB nantinya," pungkasya.
Baca juga: Pengamat: Pemecatan 7 Kader Justru Bisa Mempercepat KLB Partai Demokrat
Baca juga: Jhoni Allen Tuding SBY Tak Berdarah-darah Bangun Partai, Demokrat Geram: Itu Manipulasi Sejarah
Dipecat dari Partai Demokrat, Darmizal akan Lakukan Perlawanan Hukum
Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, salah seorang kader Partai Demokrat yang dipecat, Darmizal, menegaskan dirinya akan melakukan perlawanan hukum kepada Partai Demokrat.
Perlawanan hukum tersebut akan dilakukannya melalui Pengadilan Tata Usaha Negara.
Dikutip dari tayangan video di kanal YouTube Kompas TV pada Minggu (28/2/2021), mantan Wasekjen Demokrat itu menilai, alasan pemecatan dirinya dengan enam orang kader lainnya karena pengajuan upaya Kongres Luar Biasa (KLB).
Baca juga: SBY Dituding Kudeta Anas, Demokrat: Untuk Mantan Kader yang Dipecat, Jangan Umbar Pepesan Kosong
Baca juga: Jhoni Allen: SBY Merekayasa Kongres V Demokrat, Peserta Tidak Punya Hak Suara Diusir Keluar
KLB tersebut diadakan untuk mengganti kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang dinilai tidak tepat.
"Dengan semua yang dipecat itu, pasti melakukan perlawanan hukum. Pasti akan kami lakukan di Pengadilan Tata Usaha Negara. Pasti kami lakukan secepatnya. Satu atau dua hari ini sudah."
"Karena ini harus menjadi pembelajaran di kemudian hari. Jika ada yang dipecat, jika ada yang diberhentikan, dia merasa keberatan dan tidak nyaman atas itu, ada jalurnya. Jalur yang terbaik adalah Pengadilan Tata Usaha Negara," tegas Darmizal.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani)