News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gejolak di Partai Demokrat

Konflik Demokrat Makin Panas, Pengamat: Kekuatan SBY Sedang Diuji

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memberikan paparan saat Refleksi Pergantian Tahun Partai Demokrat di Jakarta, Rabu (11/12/2019) malam. Dalam Pidatonya, SBY menegaskan Partai Demokrat akan mendukung kerja pemerintah meskipun partainya ada di luar pemerintahan. Pengamat sebut kekuatan SBY dalam menghadapi konflik internal Partai Demokrat sedang diuji.

TRIBUNNEWS.COM - Konflik internal Partai Demokrat semakin memanas.

Tujuh kader Demokrat yang dipecat berencana akan mengajukan gugatan secara kolektif ke Pengadilan Negeri pekan depan.

Diketahui, tujuh kader Demokrat yang dipecat adalah Darmizal, Yus Sudarso, Tri Yulianto, Jhoni Allen Marbun, Syofwatillah Mohzaib, Ahmad Yahya, dan Marzuki Alie.

Rencana gugatan tersebut diungkap Darmizal pada Rabu (3/3/2021).

"Mungkin minggu depan dilaksanakan (pengajuan gugatan)," ujarnya, dilansir Tribunnews.

HM Darmizal MS (HANDOUT)

Baca juga: Nama Ridwan Kamil Terseret Konflik Demokrat, Disebut-sebut Jadi Calon Ketum Gantikan AHY

Baca juga: 4 Tuduhan Jhoni Allen Marbun pada SBY: Pelaku Kudeta Sebenarnya hingga Merekayasa Kongres Demokrat

Terkait pemecatan terhadap tujuh kader tersebut, pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Public Institute (IPI), Karyono Wibowo, menilai hal itu dilakukan untuk menjaga stabilitas internal partai di tengah tekanan politik yang dialami kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Selain itu, pemecatan dilakukan untuk mengamankan status quo AHY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.

Dilansir Tribunnews, Karyono mengungkapkan kubu AHY harus waspada terhadap efek tindakan pemecatan.

Pasalnya, bisa saja hal itu menimbulkan gejolak lebih besar, tergantung situasi dan kondisi.

Karyono menyebut hal yang harus diantisipasi adalah menyatunya berbagai kelompok berpengaruh yang tak puas.

Karena itu, kata Karyono, diperlukan kepiawaian kubu AHY dalam mengelola konflik.

Jika kubu AHY tak bisa mengelola konflik, diprediksi benteng pertahanan mereka akan goyah.

Ia mengatakan dalam menghadapi konflik internal partai, kelihaian dan pengaruh SBY menjadi taruhannya.

Karyono menganggap SBY menjadi benteng terakhir AHY dalam hal mengamankan posisinya sebagai ketua umum.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini