Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta masyarakat untuk tidak takut pada proses tracing Covid-19.
Proses tracing merupakan penelurusan terhadap orang yang melakukan kontak dengan pasien positif Covid-19.
"Tidak boleh ketika mau ditracing lari, lari ke hutan. Enggak boleh. Itu (tracing) untuk memastikan kalau dia sehat," ujar Muhadjir melalui keterangan tertulis, Rabu (3/3/2021).
Baca juga: Tingkatkan Tracing Covid-19, BIN Gelar Test Usap Massal di Tangerang Selatan
Dalam kunjungannya ke Desa Kalimporo, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Muhadjir mendapat laporan bahwa banyak masyarakat yang enggan melakukan rapid test antigen untuk tracing kasus Covid-19.
Baca juga: Kronologi Varian Baru Corona B117 Masuk ke Indonesia, Dibawa 2 TKW dari Arab Saudi
Masyarakat lebih memilih lari dan kabur ketika akan dilakukan tracing oleh pihak dinas kesehatan.
Mantan Mendikbud ini meminta masyarakat untuk tidak lari. Dikhawatirkan, masyarakat yang menghindar tracing justru positif Covid-19.
"Mohon disosialisasikan kepada warga kalau ditracing jangan lari. Nanti kalau lari ternyata dia bawa covid, nanti covidnya kemana-mana. Itu menyebabkan covidnya tidak teratasi," tutur Muhadjir.
Selain itu, dirinya juga meminta masyarakat untuk menyukseskan Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat berskala Mikro (PPKM Mikro).