Laporan Wartawan Tribun Medan, Mustaqim Indra Jaya
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Plt Ketua DPD Partai Demokrat Sumut, Heri Zulkarnain menegaskan Jajaran pengurus dan kader Partai Demokrat se-Sumatera Utara menolak penyelenggaraan KLB ilegal.
Santer kabar berembus, KLB akan digelar di salah satu hotel di kawasan Sibolangit, Kabupaten Deliserdang.
"Saya tidak terima Sumut dijadikan tempat untuk menyelenggarakan kegiatan ilegal yang melanggar kehormatan dan kedaulatan Partai Demokrat," tegas Heri, Kamis malam (4/3/2021).
Hal itu didasari atas temuan daftar nama tamu yang akan datang ke sebuah hotel di kawasan Sibolangit, Deliserdang.
Baca juga: Isu KLB Bukan Isapan Jempol, Malam Ini Ketua Demokrat Sumut Buat Laporan ke Polrestabes Medan
Terdapat nama Kepala KSP Moeldoko dan sejumlah nama mantan kader Partai Demokrat.
Menurut Heri, ketika pihaknya mengkonfirmasi ke manajemen hotel yang dimaksud, bahwa semua kamar sudah dipesan atas nama Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI).
Namun, saat informasi itu dipertanyakan kepada Ketua Umum DPP GAMKI Willem Wandik, ditegaskan bahwa nama organisasinya telah dicatut dan GAMKI sama sekali tidak terlibat dalam kegiatan KLB ilegal ini.
Kini DPD Partai Demokrat Sumut sedang terus mengupayakan agar kegiatan ilegal yang mengatasnamakan Partai Demokrat supaya dibatalkan atas nama hukum.
Sementara, dukungan kesetiaan terhadap Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY digaungkan sejumlah pengurus DPC Partai Demokrat.
Di antaranya Ketua DPC Partai Demokrat Gunungsitoli Herman Jaya Harefa, Ketua DPC Partai Demokrat Kota Sibolga Effendi Marpaung dan Ketua DPC Partai Demokrat Serdangbedagai Labuhan Hasibuan.
"Kami loyal dan setia pada kepemimpinan Ketum AHY dan kepengurusan hasil Kongres V Partai Demokrat, 15 Maret 2020," kata Ketua DPC Gunung Sitoli Herman.
"Tidak ada itu KLB. Itu sudah pasti illegal. Mana ada KLB diselenggarakan oleh para mantan kader? Saya ikut memilih mas AHY sebagai Ketum dalam Kongres V Partai Demokrat, bulan Maret tahun lalu. Elektabilitas beliau dan Partai Demokrat terus naik. Mana mungkin digantikan oleh orang lain yang elektabilitasnya nol?” kata Effendi.
GAMKI Membantah