Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Keuangan PT Waskita Karya (Persero) Taufik Hendra Kusuma menyebut kehadiran Sovereign Welth Fund (SWF) atau Indonesia Investment Authority (INA), membantu perseroan dalam melakukan divestasi (asset recycle).
Hal tersebut dikarenakan INA berperan sebagai investor dengan mengambil alih proyek investasi yang telah beroperasi seperti jalan tol, bandara dan Pelabuhan yang saat ini dimiliki oleh BUMN.
"Dengan begitu BUMN akan kembali memiliki kapasitas baru khususnya keuangan untuk mendanai pembangunan proyek infrastruktur lainnya," ujar Taufik, Senin (8/3/2021).
Baca juga: Komisaris PT Waskita Karya sekaligus Ketua Umum Bara JP, Viktor Sirait Meninggal, Ini Profilnya
Menurutnya, bentuk kerja sama yang diharapkan dari INA yaitu bentuk pelepasan saham jalan tol dimiliki oleh anak usaha Waskita yaitu PT Waskita Toll Road.
Saat ini Waskita mempunyai kepemilikan pada 17 ruas di Pulau Jawa dan Sumatera, dimana 12 telah beroperasi, baik secara penuh maupun parsial.
Sejak akhir tahun lalu, kata Taufik, manajemen Waskita telah melakukan diskusi intensif secara informal dengan tim dari INA.
Baca juga: Perlancar Distribusi Vaksin, Waskita Pastikan Jalan Tol Kelolaannya Dalam Kondisi Baik
"Dengan telah dilantiknya pengurus dari INA, Waskita berharap proses tersebut dapat segera berlanjut ke tahap berikutnya dan transaksi divestasi beberapa ruas tol kepada INA dapat terlaksana paling lambat semester II tahun ini," ucap Taufik.
Hal sama juga disampaikan Plt EVP of Corporate Secretary PT Hutama Karya (Persero), Tjahjo Purnomo yang berharap, kehadiran INA akan meningkatkan kualitas infrastruktur di Indonesia khususnya di Pulau Sumatera.
Baca juga: Hutama Karya Percepat Konstruksi Jalan Tol Indralaya-Prabumulih
"Hutama Karya telah mengoperasikan dua ruas tol di Jakarta dan tujuh ruas tol di Pulau Sumatera dengan tingkat IRR yang positif serta lalu lintas harian yang baik, sehingga menjadikan aset konsesi tol tersebut cukup menarik untuk ditawarkan kepada INA," ujar Tjahjo.
Tjahjo mengatakan, perseroan siap menawarkan sejumlah ruas Jalan Tol Trans Sumatera yang dikelola kepada INA, dengan skema divestasi atau pengalihan konsesi untuk jangka waktu tertentu.
"Dana yang diperoleh nantinya akan digunakan untuk membangun ruas tol baru di Sumatera," ucap Tjahjo.