News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pengikut Rizieq Shihab Tewas

Presiden Jokowi Bertemu TP3, KSP: Untuk Luruskan Hoaks

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kedatangan Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) enam Laskar Pembela Rizieq Shihab, pimpinan Amien Rais di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, (9/3/2021). 

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Ngabalin mengatakan bahwa diterimanya TP3 oleh Presiden karena banyaknya hoaks yang bertebaran terkait kasus tewasnya 6 laskar pembela Rizieq Shihab.

"Kasus ini kan terkait dengan penyebaran fitnah, terkait dengan desakan membentuk tim gabungan pencari fakta,  ada desakan juga membawa masalah ini ke mahkamah HAM," kata Ali saat dihubungi, Rabu, (10/3/2021).

Baca juga: Unlawful Killing Laskar Pengawal Rizieq Shihab Naik Penyidikan, Ini Kata FPI

Selain untuk meluruskan hoaks, menurut Ali, Presiden menerima TP3 karena adanya tudingan dan desakan bahwa peristiwa tewasnya 6 laskar Rizieq Shihab di KM 50 tergolong pelanggaran HAM berat.

Presiden sudah menyerahkan kepada Komnas HAM untuk menginvestigasi kasus tersebut, dan Komnas HAM telah menyerahkan laporan hasil investigasinya.

"Bagi pemerintah dan negara tidak ada masalah. Komnas HAM,  itu kan institusi negara independen, kita dengar bagaimana," kata Ali.

Baca juga: Tak Hanya Unlawful Killing, Polri Juga Bidik Asal-usul Senpi Yang Dipakai Laskar FPI

Ali mengatakan pemerintah terbuka dalam pengusutan kasus tersebut.

Apabila memiliki bukti yang mengarah pada pelanggaran HAM berat maka bisa diserahkan kepada Komnas HAM.

"Tentu pemerintah membuka diri selebar-lebarnya kalau,  ada data-data, fakta yang dibawa TP3 untuk segera bisa disikapi," pungkasnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kedatangan Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) enam Laskar Pembela Rizieq Shihab di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, (9/3/2021).

Rombongan yang terdiri dari tujuh orang tersebut dipimpin oleh Amien Rais.

"Ini tadi jam 10 baru saja, Presiden RI, yang didampingi oleh Menkoplhukam saya, dan Mensesneg menerima  tujuh orang anggota TP3 yang dipimpin kedatangannya oleh  Pak Amien Rais, tapi pimpinan TP3 nya itu sendiri adalah Abdullah Hehamahua, tujuh orang tadi yang datang Pak Amien Rais, Pak Abdullah Hehamahua, kemudian Pak Marwan  Batubara,  kemudian ada Kyai Muhyidin, dan yang tiga karena pakai masker kita nggak tahu, satu persatu, tetapi ada tujuh orang," kata Mahfud usai pertemuan.

Presiden Joko Widodo didampingi Menkopolhukam, Mahfud MD dan Menteri Sekretaris Negara, Pratikno menerima Amien Rais beserta sejumlah perwakilan di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa (9/3/2021). Kedatangan Amien Rais beserta KH Abdullah Hehamahua, KH Muhyiddin Junaidi, Marwan Batubara, Firdaus Syam, Ahmad Wirawan Adnan, Mursalim, dan Ansufri Id Sambo guna membahas laporan Komnas HAM terkait peristiwa tewasnya enam laskar Front Pembela Islam (FPI) di Tol Cikampek beberapa waktu lalu. Seusai pertemuan, Presiden Jokowi mengantar Amien Rais dan rombongan sampai ke pintu depan Istana Merdeka. Tribunnews/HO/Biro Pers Setpres/Muchlis Jr (Tribunnews/HO/Biro Pers Setpres/Muchlis Jr)

Kedatangan rombongan TP3 tersebut berlangsung singkat, tidak lebih dari 15 menit.

Mereka menyampaikan dua hal, pertama kata Mahfud meminta penegakkan hukum peristiwa tewasnya 6 laskar Rizieq Shihab harus sesuai dengan ketentuan hukum. 

"Sesuai dengan perintah tuhan bahwa hukum itu adil," kata dia.

Kedua mereka menyampaikan bahwa apabila  orang membunuh orang mukmin tanpa hak maka ancamannya neraka jahanam.

Mereka juga  kata Mahfud meyakini bahwa tewasnya enam orang lakasr Rizieq Shihab merupakan tindakan pelanggaran HAM Berat, oleh karenanya harus dibawa ke Pengadilan HAM.

"Pertemuan berlangsung tidak lebih atau tidak sampai 15 menit,  bicaranya pendek dan serius," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini