TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Nizam mengatakan program Kampus Merdeka mendorong mahasiswa mengeksplorasi kemampuannya.
Nizam mengatakan program Kampus Merdeka memberikan kesempatan mahasiswa untuk kuliah di luar program studinya.
"Kalau dulu diajarkan dalam ruangan-ruangan, satu orang fokus dengan satu program studinya, sekarang dengan adanya Merdeka Belajar-Kampus Merdeka kita dorong agar mereka bisa mengasah potensi yang dimiliki di program studi lain yang setara dengan 20 SKS," ujar Nizam melalui keterangan tertulis, Jumat (12/3/2021).
Baca juga: Kemendikbud: Perguruan Tinggi Mampu Beradaptasi di Masa Pandemi Covid-19
Kampus, menurut Nizam, diberikan kemudahan dalam menjawab tantangan global.
Nizam mengatakan kampus menjadi mesin terpenting dalam akselerasi pertumbuhan ekonomi dan kemajuan bangsa.
Sehingga kampus harus membangun sinergi dengan Dunia Industri dan Dunia Usaha (DUDI), pemerintah setempat, masyarakat, perbankan serta inkubasi bisnis juga perlu diperkuat.
“Kedaireka sebagai biro jodoh untuk mempertemukan kampus dengan dunia usaha dan industri," kata Nizam.
Baca juga: Kemendikbud Kembali Bagikan Kuota Internet Gratis untuk Siswa hingga Dosen, Cair Mulai Maret
Nizam berpesan, implementasi Merdeka Belajar-Kampus Merdeka ini harus dimulai dengan membangun atmosfer kampus yang sehat, aman dan nyaman.
Selain itu, kampus juga harus bebas dari intoleransi, perundungan, kekerasan seksual, narkoba, minuman keras.
“Kesehatan intelektual lingkungan kampus harus melahirkan para intelektual muda yang terbiasa berbeda pendapat, terbiasa berdiskusi berakibat berargumentasi dalam suasana kekeluargaan," pungkas Nizam.