TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengatakan, pagu anggaran BNPB setiap tahun mengalami penurunan, namun tren bencana setiap tahun meningkat.
Doni mengungkapkan, tren penurunan itu, terjadi mulai dari pagu anggaran tahun 2015 hingga 2020.
Hal itu disampaikannya dalam rapat kerja dengan Komisi VIII DPR, Selasa (16/3/2021).
"Kami juga laporkan bahwa pagu anggaran rutin BNPB beberapa tahun belakangan ini menujukkan kecenderungan yang menurun. Pada tahun 2015, pagu anggaran BNPB sebesar Rp1,661 triliun, kemudian pada tahun 2016 sebesar Rp 1,653 triliun," ungkap Doni di Ruang Rapat Komisi VIII DPR, Senayan, Jakarta.
Baca juga: Ketua DPD Minta Pemerintah Fasilitasi Penyintas Bencana dengan Akses Ekonomi dan Pendampingan Usaha
Sementara, kata Doni, pagu anggaran pada tahun 2017 turun menjadi Rp 1,084 triliun atau menurun 34 persen.
Tahun 2018 pagu anggaran kembali mengalami penurunan sebesar 30 persen, menjadi Rp 748 miliar.
"Sedangkan tahun 2019 turun menjadi Rp614 miliar itu turun 17,9 persen dan pada tahun 2020 sebesar Rp430 miliar atau turun 26,6 persen dan pada tahun 2021 sebesar Rp481 miliar," ucap Doni.
Berdasarkan data tersebut, tercatat pagu anggaran rata-rata mengalami penurunan sebesar 22,08 persen setiap tahunnya.
Doni menilai, penurunan pagu anggaran tersebut dinilai tidak sebanding dengan tren bencana yang kian meningkat.
Oleh karena itu, Doni berharap ada peningkatan anggaran mengingat kebutuhan BNPB yang juga bertambah.
"Sedangkan kejadian bencana menunjukkan tren yang meningkat secara signifikan setiap tahunnya. Sehingga terdapat kesenjangan yang cukup besar dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana dengan ketersediaan sumber dana yang terbatas," pungkas Doni.