News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Belajar Bahasa Sejak 2005, Peneliti Qianqian Luli Mengaku Jatuh Hati dengan Indonesia

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Luli Qianqian (32), peneliti di Indonesian Studies Center, Fujian Normal University, Fuzhou China

"Kenapa Bahasa Indonesia? Karena saat itu belum ada di kampus Guangxi International University, jadi bapak merasa ini adalah kesempatan baru. Untuk jadi angkatan pertama belajar bahasa Indonesia," tutur Anna.

Anna menempuh studi S1 Bahasa Indonesia di Guangxi International University selama 4 tahun.

Tiga tahun belajar materi di China dan satu tahun sisanya belajar di Universitas Ahmad Dahlan, perguruan tinggi milik Muhammadiyah (MUI) yang berada di Yogyakarta.

Setelah menuntaskan studi S1, Anna kemudian menjadi dosen bahasa Indonesia di Guangxi International University selama dua tahun.

Setelah dua tahun jadi dosen Anna melanjutkan S2 di Universitas Airlangga (Unair), Surabaya. Waktu itu Anna mendapat beasiswa Kemitraan Negara Berkembang (KMB) dari Pemerintah Indonesia.

Di Universitas Airlangga, Anna mengambil magister sastra dan budaya. "Setelah lanjut S2 saya pingin banget lanjut ke S3, saya abis itu melamar di Universitas Indonesia. Saya juga dengan bangga dan lucky saya dapat S3 beasiswa unggulan. Tapi saya baru lulus pada tahun 2019," kata Anna semringah.

Selama periode belajar di Indonesia ini, kurang lebih 12 tahun, Anna mulai jatuh hati pada budaya masyarakat lokal. Dikatakan Anna bahwa hal spesial tentang warga Indonesia yaitu budayanya yang gotong-royong, ramah dan santun.

Selain itu kebanyakan warga Indonesia yang pernah ditemui Anna benar-benar baik hati.

"Anna melihat kebanyakan orang atau teman yang Anna kenal di Indonesia, mereka baik hati," tutur Anna.

Pernah Anna mengalami stagnasi saat menyetir di salah satu jalan di Jakarta. Mobilnya mogok, sehingga dia memerlukan bantuan.

Saat sedang kesulitan, Anna tiba-tiba dihampiri seorang warga Indonesia yang langsung memberikan bantuan.

"Ada orang dekat-dekat, dia tanya, 'Mbaknya kesulitan ya?' Akhirnya mereka bantu angkat mobilnya, bahkan mereka tidak meminta imbalan harus bayar berapa uang untuk angkat mobil," kenang Anna.

Kejadian tersebut membuat Anna merasa terharu. Lantaran diperlakukan sangat baik oleh warga Indonesia sekalipun Anna warga asing.

"Mereka baik duluan ke Anna, bukannya Anna baik duluan ke mereka. Makanya Anna selalu merasa terharu. Jadi apa yang spesial?

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini