TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kepala BPSDM Provinsi se-Indonesia Tahun 2021 pada Rabu (17/3/2021).
Acara itu dibuka langsung oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian secara virtual.
Di rakornas, Mendagri minta BPSDM diminta untuk dapat membangun kompetensi SDM secara komprehensif, bukan hanya sebatas rutinitas atau business as usual.
“Saya mengharapkan BPSDM yang ada di Kemendagri, provinsi, kabupaten/kota, bukan hanya sekedar melaksanakan business as usual, menjadi pelengkap organisasi, tapi juga harus betul-betul bisa memahami peran pentingnya,” katanya.
Eks Kapolri itu mengatakan SDM merupakan kunci kemajuan sebuah organisasi. Dengan hadirnya SDM yang unggul dan kompeten, berbagai target dan rencana pembangunan dapat dilakukan dengan baik.
Disamping itu, SDM yang kompeten juga dapat membuat program tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan daerah.
Baca juga: Mendagri: Pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 Konsisten dengan Undang-Undang
Tito berharap BPSDM mampu memberikan kompetensi, tidak hanya kemampuan umum yang berhubungan dengan aspek pemerintahan, tetapi juga membelahnya kepada kurikulum teknis.
“Teknis mengenai penguatan Perda, bagaimana membuat Perkada, bagaimana untuk menyusun realokasi-refocusing anggaran pada saat pandemi, bagaimana untuk menyusun program bantuan sosial tepat sasaran,” ujarnya.
BPSDM dinilai Mendagri sebagai pekerjaan yang mulia dan strategis dalam membentuk SDM aparatur.
Mendagri minta BPSDM jangan hanya bekerja biasa-biasa saja, karena menurutnya itu adalah jabatan yang mulia karena bertujuan untuk mengembangkan SDM yang merupakan modal terpenting bagi seluruh organisasi, termasuk pemerintah.
Mendagri meminta aparatur di BPSDM mampu menjawab berbagai tantangan dan persoalan ke depan, dengan menghadirkan berbagai inovasi dan terobosan untuk kemajuan organisasi.
“Tangkap betul apa kebutuhan kompetensi yang dibutuhkan saat ini dan di masa mendatang, termasuk dengan adanya kemajuan teknologi informasi yang merupakan gelombang ketiga dari peradaban manusia, yang membuat perubahan menjadi luar biasa cepat, revolutif,” kata Mendagri Tito.