"Bisa dikategorikan sebagai elemen yang tidak memiliki kepribadian yang kuat terhadap demokrasi."
"Melihat partai hanya sekedar untuk mendapatkan kekuasaan," kata Ketua DPP PKS itu.
Mardani menyinggung proses kaderisasi yang terjadi pada Demokrat versi KLB.
Baca juga: Pengamat Sebut Konflik di Demokrat Harus Diselesaikan Berdasar Mekanisme Hukum
Orang yang tak pernah ikut kaderisasi Demokrat malah ada di posisi kepemimpinan.
"Terlihat bagaimana kaderisasi itu betul-betul dinafikan. Ada seseorang yang tidak pernah melakukan kaderisasi justru ada dipucuk kememimpinan."
"Sesuatu hal yang luar biasa dan sangat jarang terjadi di negara-negara demokrasi yang mapan," ucap Mardani.
Lebih lanjut, Mardani menjelaskan partai yang menjunjung aturan main, nantinya akan kokoh berdemokrasi.
"Partai yang sehat merupakan partai yang terlembaga. Sebisa mungkin harus terbebas dari kepentingan individu."
"Semakin partai mengedepankan aturan main, maka akan semakin modern dan ketika semakin modern dia akan menjadi kokoh dalam membela demokrasi," terangnya.
Baca juga: Pasek Ungkap SBY Pernah Tawarkan Ani Ketua Umum Demokrat: Masa Mau Rekor MURI, Ada Bapak Ibu Anak
Namun, jika partai hanya mengedapan kepentingan pribadi, kedepannya akan tidak kokoh dan kerdil.
"Sebaliknya jika partai hanya menjadi alat kepentingan pribadi individu dan dimana sistem atau aturan main itu dikangkangi oleh kepentingan personal, maka selama itu pula partai itu akan menjadi partai yang kerdil & tradisional."
"Tidak akan kokoh menjadi elemen pendukung demokrasi," ujarnya.
Ketua DPP PKS ini menuturkan fenomena aksi kudeta Demokrat ini memarikan semangat organisasi yang alamiah.
Baginya, berkompetisi dalam suatu organisasi adalah hal biasa.
Baca juga: Pakar Hukum: Uji Keabsahan Dokumen KLB Demokrat di Pengadilan
Baca juga: Demokrat: Perubahan Masa Jabatan Presiden 3 Periode Tidak Pernah Dibahas