"Akhirnya setelah terjadi reformasi, banyak berdiri serikat pekerja independen, tidak lagi di bawah kontrol pemerintah."
"Itulah jasa besar Bang Muchtar Pakpahan," terang Said.
Lebih lanjut, Said bertemu Muchtar terakhir kali sekitar 6 sampai 9 bulan lalu.
Kala itu, meski dalam keadaan sakit, sosok Muchtar masih memaksakan diri bertemu dengan para tokoh buruh lain.
"Saya bertemu kira-kira 6 sampai 9 bulan yang lalu dalam kondisi sakit."
"Sudah berobat ke Jakarta, Penang, dan Singapura, tapi dia selalu memaksakan diri bertemu dengan tokoh-tokoh buruh," ujarnya.
Menurut Said, gagasan besar Muchtar Pakpahan yang masih akan terus diperjuangkan adalah membuat walfare state atau negara kesejahteraan.
Sebagai Presiden KSPI, Said mengaku akan terus memperjuangkan gagasan tersebut hingga kaum buruh Indonesia lebih sejahtera.
"Gagasan besar Bang Muchtar yang harus kami perjuangankan adalah walfare state atau negara kesejerahteraan."
"Saya khususnya sebagai Presiden KSPI akan memperjuangkan terus gagasan itu," ujarnya.
Baca juga: Minta Keadilan, Buruh Menolak Tunjangan Hari Raya Kembali Dicicil
Terakhir, Said juga menuturkan, di akhir hayatnya, Muchtar Pakpahan ini masih tetap ikut memperjuangkan hak buruh.
Terlebih saat aksi penolakan terhadap Undang-Undang Cipta Kerja.
"Bang Muchtar adalah salah satu orang yang sangat gencar bersama kami menyuarakan penolakan UU Cipta Kerja."
"Di detik-detik terakhir Tuhan ambil nyawanya, suara kaum buruh selalu bersama."