News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penanganan Covid

Ini Kelompok Masyarakat di Indonesia yang Tidak Mau Divaksin Menurut Hasil Survei

Penulis: Gita Irawan
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas medis menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada seorang lansia pada kegiatan vaksinasi Covid-19 untuk lansia di Cibubur Junction, Jakarta Timur, Senin (22/3/2021). Lippo Malls menambah jumlah mal untuk membuka layanan vaksinasi Covid-19 sebagai bentuk komitmen Lippo Malls dalam mendukung pemerintah melalui gerakan bersama sukseskan program vaksinasi nasional untuk merealisasikan target nasional 1 juta vaksin per hari, di Cibubur Juntion. Tribunnews/Jeprima

"Dari sisi wilayah yang tidak mau divaksin lebih besar pada warga di luar Jawa yakni 33%. Di Jawa sendiri, kita lihat di DKI paling besar mencapai 33%," kata Deni.

Survei bertajuk "Satu Tahun Covid-19: Sikap dan Perilaku Warga Terhadap Vaksin" dilakukan pada kurun waktu 28 Februari sampai 8 Maret 2021.

Pertanyaan mendasar yang ingin dijawab dalam survei tersebut terkait bagaimana intensi warga untuk melakukan vaksinasi.

Dari pertanyaan tersebut, ada empat pertanyaan turunan yang diajukan

Pertama, siapa yang mau dan tidak mau divaksin?

Kedua, bagaimana tingkat kepercayaan warga terhadap vaksin yang disediakan pemerintah?

Ketiga, bagaimana sikap warga pada umumnya terhadap covid-19? 

Keempat, seberapa taat warga menjalankan protokol kesehatan.

Populasi survei adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilu, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

Dari populasi itu dipilih secara random (multistatge random sampling) sebanyak 1220 responden.

Response rate atau responden yang dapat diwawancarai secara valid sebesar 1064 atau 87%.

Hasil survei terhadap 1.064 responden tersebutlah yang kemudian dianalisis.

Margin of error rata-rata survei dengan ukuran sample tersebut sebesar kurang lebih 3,07 % pada tingkat kepercayaan 95% dengan asumsi simple random sampling.

Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.

Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20% dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check).

Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini