Stilasi 4 berada di sebuah rumah yang terletak di Jalan Simpang.
Di tempat inilah dilakukan perumusan serta diambilnya keputusan pembumihangusan Kota Bandung.
Perintah untuk meninggalkan Kota Bandung pun dikomandoi dari rumah ini.
Rumah tersebut kini dijadikan tempat tinggal dan masih dalam bentuk aslinya.
5. SD Dewi Sartika
Stilasi 5 tak jauh dari Jalan Oto Iskandar Di Nata - Jalan Kautamaan Istri. Tepatnya di depan SD Dewi Sartika.
6. Jalan Ciguriang
Stilasi 6 letaknya pas di Jalan Ciguriang sebelah pusat perbelanjaan Yogya Kepatihan.
Stilasi ini berada di dalam sebuah rumah yang dulunya menjadi Markas Komando Divisi III Siliwangi pimpinan Kol. A.H. Nasution.
7. Belakang Kampus Unpas
Stilasi ini berada di persimpangan Jalan Lengkong Tengah dan Jalan Lengkong Dalam, tepatnya belakang kampus Unpas.
Tempat ini dulunya merupakan tempat tinggal warga Indo Belanda.
8. Jalan Jembatan Baru
Stilasi ke 8 berada di Jalan Jembatan baru yang merupakan salah satu garis pertahanan pejuang saat terjadi pertempuran Lengkong.
9. Jalan Asmi
Stilasi 9 berada di SD ASMI, tepat di Jalan Asmi. Bangunan utama gedung tidak banyak mengalami perubahan sampai sekarang.
Tempat ini dulunya digunakan sebagai markas pemuda pejuang, PESINDO, dan BBRI sebelum terjadinya peristiwa BLA.
10. Gereja Gloria
Stilasi 10 berada di depan sebuah gereja yang terletak di jalan ini.
Gereja yang bernama Gloria, dahulunya merupakan gedung pemancar radio NIROM yang digunakan untuk menyebarluaskan proklamsi kemerdekaan ke seluruh Indonesia dan dunia.
Di seberang stilasi inilah, di Taman Tegallega, sebuah tugu kokoh bernama tugu Bandung Lautan Api berdiri.
(Tribunnews.com/Tio)