TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Eks Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono menjelaskan soal usulnya terkait masa jabatan presiden tiga periode.
Arief melihat setelah reformasi ada kekacauan dalam sistem politik dan pemerintahan akibat masa jabatan presiden RI dua periode.
Alhasil, menurut Arief tujuan negara berdemokrasi tidak mencapai titik kesejahteraan.
Hal itu disampaikannya dalam Obrolan Virtual Tribun Network bertajuk 'Presiden 3 Periode', Kamis (25/3/2021).
"Perlu diketahui bahwa tujuan demokrasi itu sebenarnya mensejahterakan masyarakat. Tetapi selama reformasi ini yang terjadi itu sangat lambat sekali kenaikan kesejahteraan masyarakat Indonesia dibandingkan dengan pengeluaran negara dan keluarmya sumber daya dari Indonesia," kata Arief.
Baca juga: Megawati Angkat Bicara Soal Isu Jabatan Presiden 3 Periode: Orang yang Ngomong Itu yang Pengen
Arief menilai, mandeknya perekonomian Indonesia disebabkam dua hal.
Pertama tidak adanya kesinambungan kepemimpinan nasional dan kedua adalah sistem politik yang tidak menciptakan stabilitas.
Atas dasar itu, dia melihat wacana masa jabat presiden menjadi urgen.
"Akibat apa sebenarnya? pertama akibat tidak adanya kesinambungan kepemimpinan nasional, yang kedua adalah akibat sistem politik di indonesia yang tidak menciptakan sebuah stabilitas pemerintahan artinya stabilitas politiknya bergejolak terus," ujarnya.