News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Banyak Pengguna Knalpot Bising Ganti ke Versi Standar, Dirlantas Polda Metro: Terima Kasih

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yugo mengatakan, giat penindakkan terhadap knalpot bising telah berhasil membuat para pengguna mengembalikan knalpotnya ke versi standar.

Dia mengklaim, belakangan ini banyak pengguna sepeda motor yang berdatangan ke bengkel untuk melepas knalpot racing yang dipakai.

Baca juga: Bandel Tetap Pakai Knalpot Bising, 18 Motor yang Melintas di Monas Langsung Ditegur dan Didenda 

"Ada kabar baik, dengan gencaranya penertiban yang dilakukan, sekarang bengkel-bengkel itu banyak yang didatangi oleh masyarakat yang kemudian mengembalikan spek knalpotnya dari bising ke standar," kata Sambodo kepada wartawan, Rabu (24/3/2021).

Lantas dirinya mengapresiasi keputusan para pengguna yang dengan kesadaran mengganti knalpot bersuara bising ke versi standar.

"Saya apresiasi dan terima kasih karena dengan demikian teman-teman menciptakan Jakarta yang lebih aman, lebih damai dan lebih sejuk," ungkap dia.

Baca juga: Sejumlah Pebalap Liar Ditangkap, Dihukum Teriak Tirukan Suara Knalpot Motor Sambil Jongkok

Sambodo menuturkan, penggunaan knalpot bising dinilai dapat merusak indera pendengaran bahkan berpotensi menimbulkan kecelakaan.

Dengan begitu kata dia, penindakkan terhadap pengguna knalpot bising merupakan operasi kemanusiaan yang dilakukan pihaknya selama ini.

"Knalpot bising itu rata-rata pasti dia berusaha untuk ngebut supaya suara knalpotnya keluar, ketika dia overspeeding kecepatan tinggi itulah sangat berisiko terjadinya kecelakaan," tutur Sambodo.

Hal tersebut kata Sambodo, dijadikan landasan untuk pihaknya giat melakukan penindakkan terhadap pengguna sepeda motor yang memakai knalpot bising.

"Karena ini sudah sangat-sangat meresahkan masyarakat dan tidak terkendali dan kemudian kita melakukan tindakan penertiban," tukas Sambodo

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini