TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto dalam acara kepartaian atau sayap partai biasanya tampil dengan baju atau jaket merah kombinasi celana hitam.
Sebab sebagaimana diketahui merah dan hitam menjadi warna yang diindentikan dengan PDIP.
Namun kali ini, Hasto mengaku terinspirasi dengan baju putih yang kerap dipakai Presiden Jokowi saat bekerja dan berkunjung ke pelosok Nusantara.
"Maka hari ini saya sengaja memakai baju putih, karena ini bajunya Pak Jokowi. Beliau mengungkapkan bagaimana ketika bertemu dengan petani, membuka foodstate, membuat waduk di mana-mana di NTT, Banten dan di seluruh Indonesia. Tidak lain niatan murni beliau agar kita berdaulat di bidang pangan," papar Hasto.
Hasto menyampaikan hal itu dalam webinar yang digelar Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) bertajuk "Impor Beras dan Garam, Adu Nasib Petani vs Pemburu Rente", Kamis (25/3/2021).
Baca juga: Gowes Bareng PDIP, Hasto Gunakan Sepeda Ontel Warisan dari Kakek
Turut hadir sebagai nara sumber Budi Waseso (Kepala Bulog), Suwandi (Dirjen Tanam Pangan) dan Ono Surono (Anggota Komisi IV DPR-RI).
Hasto mengatakan dalam menjalankan kebijakan politiknya seorang Menteri Perdagangan itu harus senafas dengan garis politik pangan presiden.
"Menteri Perdagangan ngotot impor pangan, ngotot impor beras, sementara dari data-data statistik beras kita cukup, ndak perlu impor," tegas Hasto.
Hasto pun mengingatkan bahwa sejak tahun lalu, PDIP telah mengeluarkan instruksi untuk melakukan diversifikasi tanaman. Ini sebagai upaya PDIP ingin memerkuat jalan berdikari Indonesia Raya.
"Sejak setahun lalu PDI Perjuangan di bawah arahan Ibu Megawati Soekarnoputri telah memerintahkan tiga pilar partai eksekutif, legislatif dan struktural partai memelopori gerakan menanam. Kita mancanangkan hal tersebut maka sagu, ketela pisang, sukun, talas, porang dan lain-lain kita tanam," urai Hasto.
Pria kelahiran Yogyakarta inipun menggambarkan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri juga menampilkan konsistensi sebagai seorang pemimpin.
"Sarapan Ibu Mega ada jagung, ada pisang, ada lumpia dan dalamnya sayur-sayur organik, ada telur juga di situ. Jadi Ibu Ketua Umum itu sudah menjalankan pentingnya diversifikasi pangan tersebut," jelas Hasto.