News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penangkapan Terduga Teroris

Polisi Disebut Sudah Menangkap Terduga Teroris MY, Warga Mengaku Sempat Melihatnya Diantar Istri

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi: Anggota Densus 88 membawa terduga teroris dari Makassar setibanya di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (4/2/2021). Sebanyak 26 orang terduga teroris yaitu 19 orang dari Makassar dan 7 orang dari Gorontalo yang tergabung dalam Jamaah Ansharut Daulah (JAD) dibawa ke Jakarta untuk pemeriksaan lebih lanjut oleh Densus 88. Tribunnews/Irwan Rismawan

Meski polisi mengatakan MY sudah ditangkap, namun warga lain mengaku sempat melihat MY diantar oleh istrinya dengan menaiki sepeda motor.

Diduga MY kabur lantaran tahu bakal diamankan petugas.

Berkaitan dengan penangkapan ini, Polda Sumut memilih bungkam.

Polda Sumut mengatakan informasi soal penangkapan terduga teroris akan disampaikan oleh Mabes Polri.

Sementara itu Karopenmas Mabes Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan, selain di Sumatera Utara, Densus 88 juga menangkap terduga teroris di Jakarta dan Sumatera Barat.

Terduga teroris digiring oleh personel Densus 88 Antiteror Mabes Polri di Polres Tanjungbalai, Jumat (19/3/2021). (Tribun Medan/Alif Alqadri Harahap)

Total ada 22 orang terduga teroris yang ditangkap dalam sepekan terakhir.

Rusdi menyampaikan 4 orang terduga teroris ditangkap pada Rabu (24/3/2021) kemarin.

"Di Sumut itu ada 14 orang dikembangkan dan informasi terakhir untuk Sumut sampai hari ini diamankan lagi 4 orang terduga terorisme. Jadi seluruhnya di Sumut berjumlah 18 orang," kata Rusdi di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (24/3/2021).

Rusdi juga membenarkan sempat mengamankan 31 kotak amal sebagai barang bukti saat kegiatan senyap penangkapan 18 terduga teroris di Sumatera Utara (Sumut) tersebut.

Kotak amal tersebut tersebar di 13 titik di seluruh penjuru wilayah Sumut. Menurut Rusdi, kotak amal tersebut terkait dengan sumber dana jaringan Jamaah Islamiah (JI).

"Iya terkait dengan jaringan Jamaah Islamiah," tukas dia.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono sebelumnya menyampaikan bahwa total masih ada 6.000 orang tergabung dalam jaringan organisasi teroris jamaah Islamiyah (JI) yang masih aktif di Indonesia.

"Dari penjelasan beberapa tersangka, sekitar 6.000 jaringan JI masih aktif. Ini menjadi perhatian kami," kata Argo di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (18/12/2020).

Ia menyebut organisasi terorisme Jamaah Islamiyah (JI) mewajibkan kepada anggotanya yang memiliki pekerjaan tetap untuk menyisihkan pendapatannya sebesar 5 persen.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini