News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gejolak di Partai Demokrat

ALASAN Moeldoko Terima Pinangan Jadi Ketum Demokrat Versi KLB, Minta Tak Bawa-bawa Presiden Jokowi

Penulis: Nuryanti
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. Moeldoko akhirnya buka suara terkait alasannya menerima pinangan menjadi Ketua Umum Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB).

"Untuk itu, jangan bawa-bawa presiden dalam persoalan ini," imbuh Moeldoko.

Baca juga: Optimistis Dapatkan SK Menkumham, Demokrat Kubu Moeldoko Bakal Berbenah

Baca juga: Rebut Partai Demokrat Lewat KLB, Effendi Simbolon Sindir Moeldoko ’Bapak Naturalisasi’

Minta Maaf atas Kegaduhan yang Terjadi

Diberitakan sebelumnya, partai Demokrat kubu Moeldoko menyampaikan permintaan maaf kepada Presiden Jokowi dan rakyat Indonesia atas kegaduhan yang terjadi.

Hal itu disampaikan oleh Juru Bicara Partai Demokrat kubu Moeldoko, Muhammad Rahmad dalam konferensi pers di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Kamis (25/3/2021).

"Kami atas nama Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat Indonesia dan kepada pemerintahan Bapak Presiden Jokowi atas kegaduhan dan keresahan yang semestinya tidak perlu terjadi," ujarnya, dikutip dari YouTube Kompas TV, Kamis.

Baca juga: JIK Apresiasi Pandangan Moeldoko Terhadap Bahaya Ancaman Radikalisme

Baca juga: Kubu Moeldoko Dinilai Lempar Serangan Cukup Tajam setelah Seret Nama Ibas dalam Kasus Hambalang

Ia mengatakan, kegaduhan tersebut terjadi karena narasi yang menyesatkan dari Partai Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"SBY dan AHY melalui corong-corong juru bicaranya telah membangun narasi yang sangat menyesatkan," katanya.

"Antara lain menuduh pemerintahan Presiden Jokowi dan istana terlibat."

"Menuduh Bapak Moeldoko membeli Partai Demokrat sehingga SBY menyampaikan dalam keterangannya bahwa Partai Demokrat not for sale."

"Menuduh kudeta terhadap Partai yang dilakukan orang luar, dan tuduhan-tuduhan lainnya yang sama sekali tidak berdasar," jelas Muhammad Rahmad.

Juru Bicara KLB Demokrat, Muhammad Rahmad. (Tangkap layar YouTube Kompas TV)

Selain itu, menurutnya, Partai Demokrat kubu AHY dan SBY seakan-akan menjadi korban dalam kegaduhan tersebut.

"SBY dan AHY juga telah memainkan playing victim, seakan-akan menjadi pihak yang terzalimi dan mencitrakan diri kepada masyarakat luas bahwa Demokrat dan demokrasi harus diselamatkan," lanjutnya.

Baca juga: Kubu Moeldoko Seret Ibas ke Kasus Hambalang, Demokrat: Jangan Sebar Fitnah Jika Tak Punya Bukti

Baca juga: Moeldoko dan Nazaruddin Tak Hadiri Konpers Demokrat versi KLB di Hambalang

Rahmad juga menyinggung soal perlakuan SBY dan AHY pada kader Partai Demokrat di daerah.

"SBY dan AHY telah melakukan tindakan-tindakan brutalitas terhadap kader-kader di kabupaten/kota dan provinsi di seluruh Indonesia dengan memaksa kader menandatangani surat pernyataan yang disertai dengan ancaman dan pemecatan," ujarnya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini