Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Badan POM meluncurkan Program Orang Tua Angkat Pemberdayaan, UMK Pangan Olahan.
Peluncuran program tersebut merupakan wujud keberpihakan BPOM pada kemudahan berusaha serta peningkatan kapasitas UMKM untuk menghasilkan produk berkualitas secara berkesinambungan.
Kepala Badan POM RI, Penny K Lukito, hadir langsung untuk meresmikan launching program yang bertujuan meningkatkan pengetahuan bagi pelaku UMK pangan olahan dan masyarakat terkait keamanan pangan ini.
“Program Orang Tua Angkat Pemberdayaan UMK Pangan Olahan ini adalah upaya sinergis yang dilakukan antara Pemerintah dan Dunia Usaha dalam rangka menumbuhkan iklim yang kondusif bagi pengembangan usaha UMK,” kata Kepala Badan POM dalam siaran pers, Senin (29/3/2021).
Baca juga: Masa Kedaluwarsa Vaksin Covid-19, BPOM Sebut Rata-rata 6 Bulan
Acara yang diadakan secara luring dan daring ini menerbitkan program Orang Tua Angkat UMK Pangan Olahan yang berisi tujuan dan strategi, serta roadmap 2021–2024.
Selain itu, juga dilakukan penandatanganan komitmen dari pelaku usaha selaku Orang Tua Angkat UMK Pangan Olahan.
Launching ini merupakan awal dari rangkaian pelaksanaan program Orang Tua Angkat.
Selanjutnya akan dilakukan seleksi UMK Anak Angkat untuk diasuh oleh 10 industri pangan olahan yang telah berkomitmen menjadi Orang Tua Angkat bagi UMK Pangan Olahan.
Baca juga: BPOM: Setiap Vaksin Covid-19 Tiba di Indonesia Selalu Diuji Ulang
Dukungan yang dapat diberikan oleh industri sebagai Orang Tua Angkat, antara lain berupa hibah pendanaan, peralatan, atau peningkatan kapasitas bagi UMK yang menjadi anak angkat.
Badan POM sebagai pemrakarsa akan terus mengawal agar program ini berjalan dengan baik.
Selain launching Program Orang Tua Angkat UMK Pangan Olahan, acara pada hari ini menghadirkan serangkaian acara lain.
Acara pertama adalah Talkshow yang dilaksanakan secara daring diikuti oleh sebanyak 5.000 peserta pelaku UMK, serta menghadirkan pemateri dari Badan POM dan Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia.
Baca juga: BPOM Izinkan Penggunaan Vaksin Covid-19 AstraZeneca: Manfaatnya Lebih Besar Dibading Risiko
Acara kedua yaitu Virtual Expo berbasis web yang dilaksanakan selama 10 hari dalam bentuk kegiatan berupa booth online Layanan Publik Badan POM di bidang pengawasan pangan olahan.
Rangkaian acara lainnya adalah Webinar UMK Camp Bersama Badan POM dengan materi terkait keamanan pangan, label, tata cara pendaftaran produk pangan, mengenal Bahan Tambahan Pangan (BTP), kemasan pangan, dan lainnya.
Juga kegiatan Pameran Virtual Produk UMK Binaan bersama e-commerce yang telah mendapatkan Nomor Izin Edar dari Badan POM.
Menyadari pentingnya UMK sebagai salah satu tulang punggung perekonomian nasional, Badan POM terus berupaya menghadirkan pelayanan yang berpihak dan memberikan kemudahan bagi pelaku UMK dalam menjalankan usaha serta meningkatkan daya saing produknya.
Terlebih di masa pandemi seperti saat ini yang sedikit banyak juga berdampak terhadap keberlangsungan UMK.
“UMK harus tetap didampingi, dirawat, dan diberdayakan. Karena tidak menutup kemungkinan bahwa UMK merupakan salah satu solusi untuk kita keluar dari krisis pandemi COVID-19," kata Kepala Badan POM.