4. Ahmad Asrori, 18 tahun, pelajar, alamat Juntiweden, Kecamatan Juntinyuat, Indramayu, dirujuk ke RSUD.
5. Khoirul Ikhwan (16), alamat Desa Juntinyuat, Indramayu.
Baca juga: Data-data Korban Ledakan Kilang Balongan, Begini Langkah Penanganan oleh Pertamina
Baca juga: Mengenal Kilang Pertamina Balongan di Indramayu, Beroperasi Sejak 1994
Dirut Pertamina Buka Suara
Terkait dengan kebakaran di kilang minyak Balongan, Direktur Utama PT Pertamina, Nicke Widyawati angkat bicara.
Dari penuturan Nicke, hingga saat ini pihaknya belum mengetahui secara pasti penyebab kebarakan kilang minyak Balongan.
"Untuk penyebab kebakaran tersebut belum kita ketahui dengan pasti."
"Jadi sampai saat ini kami masih melakukan investigasi dibantu oleh pihak-pihak berwenang sehingga fokus kami saat ini adalah menyelesaikan kondisi darurat di lapangan," kata Nicke saat jumpa pers, Senin pagi, dikutip dari KompasTV.
Baca juga: Daftar Korban Kebakaran Kilang Minyak Pertamina Balongan yang Alami Luka Ringan dan Berat
Baca juga: DPR Minta Pertamina Segera Investigasi Penyebab Kebakaran Kilang Balongan
Sementara itu, sebelumnya, Sekretaris Perusahaan Subholding Refining & Petrochemical Pertamina, Ifky Sukarya mengatakan, penyebab terjadinya kebakaran Refinery Unit (RU) VI Balongan di Indramayu diduga akibat sambaran petir.
"RU VI Balongan terbakar pada pukul 00.45 WIB dan pada saat itu sedang hujan besar dan diduga ada petir," kata Ifky dalam wawancara pagi ini, Senin.
Tentang Kilang Minyak Balongan
Dikutip dari pertamina.com, RU VI Balongan merupakan merupakan kilang keenam dari tujuh kilang Direktorat Pengolahan PT Pertamina (Persero).
Dengan kegiatan bisnis utamanya adalah mengolah minyak mentah (Crude Oil) menjadi produk-produk BBM (Bahan Bakar Minyak), Non BBM dan Petrokimia.
RU VI Balongan mulai beroperasi sejak tahun 1994.
Kilang ini berlokasi di Indramayu (Jawa Barat) sekitar ±200 km arah timur Jakarta, dengan wilayah operasi di Balongan, Mundu dan Salam Darma.