Laporan wartawan Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Teror bom di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, menjadi perhatian masyarakat.
Terlebih aksi teror tersebut terjadi menjelang peringatan Jumat Agung atau wafatnya Isa Al Masih yang jatuh pada 2 April 2021.
Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) dan Lembaga Persahabatan Ormas Keagamaan
(LPOK) menyesalkan peristiwa tersebut.
Baca juga: Pasca Bom Bunuh Diri Gereja Katedral Makassar, 13 Terduga Teroris Telah Diamankan Densus 88
Ia meminta semua pihak tidak terprovokasi dengan adanya peristiwa tersebut dan menyerahkan penanganannya kepada pihak berwajib.
"Kami menyeru kepada pemimpin, tokoh, dan umat beragama agar tetap rukun dan damai
karena tindakan pemboman merupakan tindakan yang tidak dibenarkan agama
manapun juga," kata Ketua Umum LPOI-LPOK Said Aqil Siroj di Jakarta, Senin (29/3/2021).
Baca juga: Kutuk Keras Aksi Bom Bunuh Diri di Makassar, AHY Ingatkan Terorisme Musuh Semua Agama
Said Aqil Siroj pun meminta aparat keamanan secepatnya mengusut tutas para pelaku aksi teror tersebut.
"Kami juga meminta kepada aparat terkait segera mengungkap dan mengadili siapapun yang
terlibat dalam peristiwa tersebut," ucap Said Aqil.
Tak hanya itu, Said Aqil juga meminta kepada semua agar tidak terprovokasi oleh peristiwa tersebut, dan
menyerahkan penanganan masalah tersebut ke pihak berwajib.
Baca juga: Fakta Pelaku Bom Bunuh Diri di Makassar: Pasangan Suami Istri, Nikah 6 Bulan Lalu
"Kami menyeru kepada pemimpin, tokoh dan umat beragama agar tetap rukun dan damai karena tindakan pemboman merupakan tindakan yang tidak dibenarkan agama manapun juga," katanya.
Ia pun mendorong agar aparat keamanan perlu meningkatkan langkah mitigasi dan pencegahan aksi-aksi terorisme di tempat ibadah.
"Polri, BNPT, dan lembaga terkait lainnya sudah tentu segera bertindak sesuai aturan. Semoga Tuhan yang maha kuasa memberikan perlindungan serta menguatkan kita semua," katanya.
Polisi lakukan patroli
Sementara itu, Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Hendro Pandowo mengatakan jajarannya melakukan patroli terhadap sejumlah rumah ibadah di ibu kota, termasuk sentra-sentra ekonomi.
"Kita patroli bersama untuk memberikan rasa aman, rasa nyaman, jaminan keamanan bagi masyarakat ibu kota Jakarta. Adapun rute patroli ini adalah tentunya beberapa gereja besar di ibu kota Gereja Katedral, Gereja immanuel, sentra ekonomi dan tempat-tempat strategis lainnya," kata Hendro di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (29/3/2021).
Hendro mengatakan ada dua kompi yang melaksanakan patroli.
Baca juga: Polri Ungkap Identitas Pelaku Bom Bunuh Diri di Makassar, Baru Menikah 6 Bulan Lalu
Adapun Polri tidak sendiri, prajurit TNI, Satpol PP, hingga Dinas Perhubungan turut serta dalam patroli
"Sekitar 140 sampai 200 personel gabungan. Kita langsung berangkat patroli, dengan Bapak Kasdam Jaya, langsung saya pimpin," katanya
"Tentu di setiap objek sudah ada konsep pengamanan baik yang dilakukan oleh pamdal, sekuriti, maupun dibantu aparat TNI Polri hampir skemanya sama kita bangun pengamanan Ring 1, Ring 2, Ring 3 dan Ring 4, di mana pun juga pola pengamanan kita lakukan semacam itu," kata Hendro.