TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terduga teroris yang menyerang Mabes Polri diduga perempuan dari pakaian yang dikenakan.
Ia menggunakan pakaian gamis berwarna hitam, berkerudung biru, dan memakai tas slempang berwarna hitam.
Berdasarkan foto yang diterima Kompas.TV, wajah terduga teroris ini tertutup masker hitam.
Ia juga memeluk benda kuning mirip amplop.
Terduga teroris ini masuk dari gerbang belakang Mabes Polri yang penjagaannya dikenal ketat.
Dia kemudian berjalan masuk ke gedung utama yang letaknya di bagian depan Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Terduga teroris ini mendekat ruangan Kapolri, tepatnya di pos penjagaan di Mabes Polri.
Baca juga: Tim Densus 88 Kembali Gerebek Rumah Terduga Teroris di Bandung Barat, Ada Alat Bukti Ditemukan
Seketika ia melakukan ancaman dengan menodong senjata ke petugas jaga.
Ancaman itu direspons cepat polisi dengan melumpuhkan terduga teroris dengan beberapa kali tembakan.
Terduga teroris itu kemudian tergeletak dalam posisi telungkup.
Area yang menjadi tempat insiden disebut sangat dekat dengan ruang kerja Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan lebih lanjut dari pihak kepolisian.
Sementara pasca-kejadian, Polri telah mengevakuasi jenazah terduga teroris tersebut.
Penjagaan dan pengamanan di sekitar area Mabes Polri juga diperketat.
Dalam gambar di tayangan Kompas TV, terlihat personel Polri bersenjata lengkap melakukan penyisiran di sekitar lokasi.
Rekaman CCTV
Terduga teroris ditembak mati pihak kepolisian setelah berusaha meneror di Mabes Polri, Jakarta Pusat, Rabu (31/3/2021) sore.
Dalam video amatir dan rekaman CCTV yang disiarkan Kompas TV memperlihatkan, terduga teroris tampak berjalan dari arah pintu masuk pejalan kaki atau pintu belakang Mabes Polri yang memang untuk umum.
Dia kemudian mendekati sisi gedung tepatnya pos penjaga.
Terduga teroris itu kemudian melepaskan tembakan. Akibatnya, baku tembak pun terjadi sekitar pukul 16.30 WIB.
Tak lama, terduga teroris berhasil dilumpuhkan pihak kepolisian dengan timah panas. Dia tewas di tempat.
Jenazah terduga teroris baru bisa didekati Gegana sekitar pukul 17.30 WIB setelah dipastikan ia tidak membawa barang berbahaya seperti bom.
Dikejar petugas
Seorang saksi mata bernama Ari (27) menceritakan detik-detik penyerangan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (31/3/2021).
Ia menjelaskan penyerangan oleh orang tak dikenal yang diduga teroris itu terjadi sekitar pukul 16.30 WIB.
Ketika itu, Ari yang berpofesi sebagai tukang parkir sedang memindahkan mobil milik anggota Polri.
Mobil tersebut terparkir tepat di depan Mabes Polri.
Tak lama kemudian, ia mendengar suara tembakan dari area parkir Mabes Polri.
"Setelah tembakan pertama, saya keluar dari mobil. Itu saya lihat langsung terorisnya," ujar Ari saat ditemui di lokasi seperti dikutip dari Tribun Jakarta.
Menurut Ari, terduga teroris itu merupakan seorang perempuan.
Ia juga membawa senjata api.
"Dia sempat nembak dua sampai tiga kali di parkiran," ujar dia.
Setelah itu, sambungnya, terduga teroris tersebut lari ke arah lobi utama Mabes Polri.
"Kejar-kejaran tuh dari parkiran sampai lobi. Nah kenanya di dekat lobi si terorisnya," ucap Ari.
Terduga teroris itu pun ambruk terkena timah panas yang ditembakkan polisi.
Hingga saat ini, area Mabes Polri masih dijaga ketat aparat kepolisian bersenjata lengkap.
Selain itu, polisi juga melakukan penyisiran di sekitar Mabes Polri.
Pengamanan diperketat
Kepolisian memperketat pengamanan di area Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (31/3/2021) sore.
Pengetatan pengamanan dilakukan setelah adanya wanita misterius menerobos masuk pintu khusus Mabes Polri.
Akibat aksinya, perempuan yang diduga teroris tersebut dilumpuhkan petugas dengan tembakan.
Pantauan di lokasi, Mabes Polri tampak diperketat.
Sejumlah penjagaan baik di pintu depan maupun belakang diperkuat.
Petugas polisi kemudian menyisir kawasan Mabes.
Belasan petugas menggunakan sepeda motor berpatroli di sekitaran Jalan Trunojoyo.
Sumber: Tribunnews.com/Kompas.TV/Tribun Jakarta