TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Kesehatan RI mendata vaksinasi Covid-19 untuk kelompok lansia masih rendah. Satu di antara faktornya adalah kekhawatiran anggota keluarga jika orang tuanya divaksin.
Plt Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, kaum muda, terutama anak, yang khawatir orang tuanya divaksin.
"Pada umumnya yang khawatir itu anak-anaknya. Saya dapat WA (whatApps) dari teman-teman di Dinkes. Mereka sudah datang ke apartemen-apartemen, door to door, janjian tapi itu yang datang 25 persen saja, yang mau datang karena kebanyakan itu proteksi anak-anaknya," ujar Maxi Rein, dalam diskusi virtual FMB 9, Rabu (31/3/2021).
Padahal pemerintah telah memastikan vaksin yang diberikan merupakan vaksin terbaik yang telah diuji keamanan dan khasiatnya.
"Kita sosialisasikan terus bahwa ternyata ada yang sudah 100 tahun lebih tidak apa-apa (setelah divaksinasi)," ujarnya.
Proteksi kepada lansia yang benar, kata Maxi, adalah dengan mengikutsertakan lansia dalam vaksinasi, sebagai upaya pencegahan dari hal fatal jika terinfeksi Covid-19.
Baca juga: Trik Cegah Efek Samping Vaksinasi Covid-19 Pada Lansia, Jaga Nutrisi, Perbaiki Imun Kakek dan Nenek
Dari data yang ada disebutkan, lansia memiliki tiga kali risiko menjadi fatal jika terpapar virus corona.
"Ini saya kira perlu kerja sama kita semua terutama media untuk membantu menyosialisasikan dari sisi keamanan. Memang orang tua ini harus kita lindungi, harus kita proteksi mendapatkan vaksinasi sehingga kalau terkena aman,” katanya.
Baca juga: Capaian Vaksinasi Covid-19 Lansia Rendah, Penyebabnya Kekhawatiran Anggota Keluarga
Maxi menuturkan, angka partisipan lansia terbanyak diduduki oleh Jakarta Pusat sebanyak 80 persen, Kota Surakarta, Surabaya, dan Kepulauan Riau masing-masing hampir 50 persen.
"Vaksinasi untuk lansia ini memang masih lambat, dari target 21,6 juta saat ini baru sekitar 1.560.000 orang. Dan saya lihat masih terkonsentrasi kota-kota besar yang sudah melaksanakan vaksinasi lansia cepat," ujar Maxi.
Sementara di 400 daerah lain di Indonesia masih berada di angka 25 persen dari total penerima vaksin Covid-19 di wilayah itu.
Ia mengatakan, partisipasi lansia dalam vaksinasi yang rendah ini menjadi perhatian bagi pemerintah pusat maupun daerah. "Menjadi persoalan komitmen dari pemerintah daerah untuk membantu lansia datang ke tempat-tempat vaksinasi," jelasnya.
Saat ini secara nasional capaian vaksinasi lansia lebih rendah yakni 1,3 juta orang daripada capaian vaksinasi petugas publik yang mencapai 3,9 juta orang.
Ada lima provinsi dengan jumlah lansia terbanyak, namun capaian vaksinasinya masih rendah. Lima provinsi itu adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, dan Banten. (Tribun Network/Rina Ayu/sam)
Update terbaru Vaksinasi Lansia