News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mabes Polri Diserang Teroris

Kesamaan Surat Wasiat ZA, Terduga Teroris Mabes Polri dan Pelaku Bom Bunuh Diri di Makassar

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Isi surat wasiat ZA, terduga teroris penyerang Mabes Polri, dan Lukman, pelaku bom bunuh diri, isinya hampir sama.

TRIBUNNEWS.COM - Surat wasiat ZA, terduga teroris yang menyerang Mabes Polri, dan Lukman, pelaku aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, sebagian besar isinya sama.

Meski ZA dan Lukman melakukan aksinya di tempat serta waktu yang berbeda, mereka sama-sama membahas soal jihad dan bank dalam suratnya.

Dikutip Tribunnews dari Tribun Jakarta, ZA meminta agar ibu dan keluarganya berhenti berurusan dengan bank karena riba.

Secarik kertas diduga surat wasiat pelaku ZA yang serang Mabes Polri. (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

Ia juga berpesan pada sang kakak agar menjaga orang tua dan adiknya baik-baik.

Senada dengan ZA, Lukman juga melarang ibunya mengambil uang di bank karena riba.

Baca juga: Kapolri Beberkan Kronologi Terduga Teroris Serang Markasnya, Masuk Lewat Pintu Belakang

Baca juga: Ada Penyerangan di Mabes Polri, Perlu Penanganan Tegas Penyebaran Doktrin Terorisme

Mengutip Tribun Timur, Lukman meminta pada adiknya untuk tidak bergaul.

Surat wasiat yang diduga ditulis Lukman, pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3/2021). (ISTIMEWA via Tribun Timur)

Ia berpesan pada adiknya agar fokus membantu sang ibu.

Kronologi ZA Serang Mabes Polri

Terduga teroris yang menyerang Mabes Polri, Rabu (31/3/2021). (Tangkap layar YouTube Kompas TV Live)

Dilansir Tribun Jakarta, ZA sempat bertanya soal tempat kantor pos pada petugas jaga di pos utama sebelum melancarkan aksinya, Rabu (31/3/2021).

Baca juga: Terduga Teroris Serang Mabes Polri, Ketua DPR: Tingkatkan Kewaspadaan Tapi Tidak Boleh Takut

Baca juga: Sosok Pria Bermobil yang Disebut Antar Terduga Teroris Serang Mabes Polri Masih Misterius

Ia diketahui masuk dari pintu belakang menuju pos gerbang utama Mabes Polri pada pukul 16.30 WIB.

Setelah mendapat arahan di mana tempat kantor pos, ZA meninggalkan pos jaga.

Namun, ia kembali lagi dan melakukan penyerangan terhadap anggota yang berjaga.

"Wanita tersebut kemudian meninggalkan pos tersebut."

"Tapi yang bersangkutan kembali dan melakukan penyerangan terhadap anggota di pos jaga," terang Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, Rabu.

Di pos jaga, ZA menembak sebanyak enam kali.

Baca juga: POPULER NASIONAL Video Terduga Teroris di Mabes Polri Ditembak Mati | Pemerintah Tolak KLB Demokrat

Baca juga: Sosok ZA, Terduga Teroris yang Serang Mabes Polri, Dikenal Pendiam dan Masih Lajang

Dua diantaranya mengarah pada anggota di dalam pos dan dua kali ditujukan ke anggota di luar.

Lalu, dua lainnya diarahkan ke anggota di belakang ZA.

Anggota Polri yang berada di lokasi kemudian berhasil melumpuhkan ZA.

ZA pun tewas di lokasi kejadian.

Berdasarkan sidik jadi dan face recognition, ZA beralamat di Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur.

Baca juga: Jenazah ZA Terduga Teroris yang Serang Mabes Polri akan Dimakamkan di TPU Pondok Ranggon

Baca juga: Detik-detik ZA Serang Mabes Polri: Posting Bendera ISIS, Tulis Wasiat, Hingga Lesatkan 6 Tembakan

"Kita cek berdasarkan identitas sidik jari dan face recognition, dan identitasnya sesuai," ungkap Listyo.

Kronologi Aksi Bom Bunuh Diri

Lokasi dan kendaraan roda dua yang digunakan pelaku bom bunuh diri di depan pagar Gereja Katedral, Jalan Kajaolalido, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021) malam. Pascaledakan, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto meninjau lokasi ledakan bom bunuh diri. Adapun terduga pelaku bom bunuh diri ini pernah melaksanakan operasi di Jolo, Philipina, yang merupakan bagian dari kelompok Jemaah Ansarut Daulah (JAD) yang diamankan beberapa waktu lalu. Hingga saat ini aparat terus melakukan pengembangan. Tribun Timur/Sanovra Jr (Tribun Timur/Sanovra Jr)

Aksi bom bunuh diri terjadi di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan pada Minggu (28/3/2021).

Berdasarkan keterangan Pastor Wilhelminus Tulak, ledakan di Gereja Katedral Makassar terjadi saat pergantian antara Misa kedua dan Misa ketiga.

Pada waktu itu, para jemaah pada Misa kedua sebagian besar sudah pulang.

Baca juga: Mabes Polri Diserang Terduga Teroris, Pengamat: Istana Presiden Harus Antisipasi

Baca juga: Terduga Teroris yang Serang Mabes Polri Bawa Map Kuning saat Lakukan Aksinya, Berisikan Amplop

Sedangkan untuk jemaah yang mengikuti Misa ketiga sebagian telah datang untuk mengikuti ibadah yang akan berlangsung pukul 11.00 WITA.

Mengutip Tribun Timur, Wilhelminus mengatakan ledakan terjadi sekitar pukul 10.30 WITA.

Saat itu, petugas keamanan melihat orang mencurigakan mengendarai motor yang akan masuk ke gereja.

Ia pun sigap menahan orang tersebut yang ternyata pelaku bom bunuh diri.

Nahas, saat petugas keamanan mencoba menahan pelaku, bom meledak.

Baca juga: Kapolri Minta Jajarannya Tingkatkan Pengamanan di Pos Komando Sikapi Aksi Teror di Mabes Polri

Baca juga: Pelaku Penyerangan Mabes Polri Miliki Instagram, Isinya Ada Bendera ISIS dan Tulisan Soal Jihad

“Persis selesai ibadah kedua, umat pulang yang lain masuk."

"Pelaku bom bunuh diri mau masuk ke gereja, ada pihak keamanan menahan mereka kemudian bom langsung meledak,” beber Pastor Wilhelminus, Minggu.

Baca berita Mabes Polri Diserang Teroris lainnya

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, Tribun Jakarta/Annas Furqon Hakim, Tribun Timur)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini