Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyebut limbah plastik LDPE yang dikirim dari California, Amerika Serikat (AS) ke Pelabuhan Belawan, Medan dalam bentuk tiga peti kemas tidak butuh notifikasi.
Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 (PSLB3) KLHK, Rosa Vivien Ratnawati menjelaskan timnya telah melakukan pengecekan bersama dengan bea cukai terkait temuan itu.
Diketahui bahwa limbah yang masuk ke belawan jenisnya LDPE dengan HS code 3915.10.90 sesuai Permendag 84 2020.
Baca juga: Dirjen PPKL KLHK Resmikan Ekoparian Bintang Alam di Karawang, Bisa Kelola Limbah 2.000 KK
“HS code ini sesuai yang tercantum dalam B3011 pada Annex 9 Basel Convention. Sesuai prosedur konvensi basel yang berlaku saat ini, annex 9 tidak diberlakukan prosedur notifikasi,” kata Vivien pada konferensi pers Kamis (1/4/2021)
Karena itu menurutnya sumber limbah non B3 scrap plastik itu bisa bersumber dari negara manapun.
Walaupun Amerika sendiri tidak meratifikasi Basel Convention, tapi AS masih tetap bisa mengirim.
Baca juga: KLHK: Cegah dan Putus Penularan Covid-19 dengan Menghindari Penumpukan Limbah B3
“Yang diatur sumbernya harusnya dari negara sesama parti, jika masuk dalam annex 2,” kata Dirjen PSLB3 itu.
“Yang masuk ke Belawan itu adalah yang oleh Bassel tidak dikategorikan yang butuh notifikasi,” lanjutnya.
Terkait adanya berita bahwa Malaysia mengirimkan kembali limbah yang masuk, Vivien mengatakan bahwa vocal point Basel Convention Malaysia sama dengan yang dimiliki Indonesia.
Baca juga: KLHK Bersiap Modifikasi Cuaca Atasi Karhutla di Riau dan Kalbar
Ia tidak tahu pasti jenis limbah apa yang ditolak masuk ke Malaysia.
Namun, ia memastikan Malaysia juga memiliki prosedur yang sama, menerima limbah LDPE dengan HS code 3915.10.90.
“Saya nggak tau yang dikembalikan yang mana, tapi kami sudah cek ke vocal point bassel conventionnya Malaysia, Malaysia juga sama kaya kita. Kalo yang LDPE HS code yang tadi saya sebut, mereka menerima,” kata Vivien.
“Yang dikirimkan kembali Malaysia mungkin saja jenis plastiknya tidak sama yang masuk di Belawan,” ujarnya.