TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI Fraksi NasDem Eva Yuliana mengapresiasi kesiapan dan kesigapan petugas kepolisian saat terjadi aksi baku tembak dengan orang tak dikenal di Mabes Polri, Rabu (31/3) sore.
Petugas berhasil melumpuhkan pelaku yang lebih dahulu melakukan aksi penembakan.
Diketahui, pelaku yang ternyata seorang perempuan ini meninggal dunia setelah ditembak petugas.
Baca juga: Mabes Polri Diserang Teroris Perempuan, Kapolri dan Anies Perintahkan Ini, Paspampres Siaga 24 Jam
Melihat aksi tersebut, Eva menilai jaringan para pelaku teror saat ini tengah panik.
“Jika melihat aksi penembakan dilakukan tepat di pusat kendali keamanan masyarakat, Mabes Polri, dan dilakukan oleh seorang perempuan dengan sikap dan gelagat yang tampak sangat tidak terlatih, menurut saya, saat ini jaringan para pelaku teror sedang panik,” ujar Eva, kepada wartawan, Kamis (1/4/2021).
Eva menjelaskan kesiapan dan kesigapan petugas kembali teruji dalam menangani persoalan gangguan keamanan.
Dalam hal ini aksi terror yang diduga dilakukan jaringan-jaringan teroris lama yang hingga kini masih berusaha eksis.
Baca juga: Temuan Polisi Terkait Pelaku Penyerangan Mabes Polri: Amplop hingga Unggah Bendera ISIS di Instagram
Terbukti, hanya dalam hitungan hari, polisi berhasil mengungkap satu per satu keterlibatan pelaku dan jaringannya dalam kasus bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3) lalu.
“Profesionalisme dan kemampuan Polri dalam menanggulangi aksi teror dan pemulihan keamanan sangat meyakinkan. Tapi, hal ini rupanya justru menjadi pemicu bagi para pelaku teror dan jaringannya semakin membabi buta," ungkapnya.
"Mereka menyerang langsung ke jantung kendali Mabes Polri. Itu pun tampak dikerjakan asal asalan lagi, melihat hal ini, menurut saya rasa mereka (jaringan teroris) kini sedang panik," imbuhnya.
Politikus NasDem itu secara khusus memberikan dukungan semangat untuk Polri agar tetap siap dan sigap mengantisipasi segala kemungkinan.
Eva juga berharap Polri segera mengusut tuntas aksi penembakan di Mabes Polri.
Terutama, mengungkap hingga ke akar-akarnya siapa saja yang terkait dalam sistem jaringan pelaku.
Berpijak dari beberapa kejadian terakhir, Eva melihat saatnya kini mengoptimalkan peran Polwan dalam tindakan-tindakan pencegahan dan kewaspadaan dini hingga pengamanan.
"Saya melihat keterlibatan perempuan dalam langkah pencegahan dan pengamanan sangat kurang. Padahal untuk masuk ke objek vital, perlu ada pemeriksaan maksimal. Itu harus dipastikan keamanannya dan dilakukan tidak oleh lawan jenis. Kejadian di Mabes Polri, di mana pelakunya adalah perempuan, menjadi pembelajaran berharga untuk segera melakukan optimalisasi Polwan dalam pengamanan" kata Eva.
Lebih lanjut, yang terpenting dari semuanya, menurut legislator pusat dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jateng V ini, peristiwa kekerasan dan tragedi kemanusiaan seperti ini semoga betul-betul menjadi yang terakhir terjadi.
“Perang terhadap aksi teror memang belum selesai. Tapi, kita telah selangkah lebih menang. Tetap siap, sigap, dan waspada. Kita tidak boleh kalah dengan segala bentuk teror terhadap keamanan bangsa dan negara tercinta ini. Masyarakat juga saya minta tetap tenang. Percayakan sepenuhnya penanganan sebentuk aksi kekerasan seperti ini kepada petugas TNI/Polri. Saya sangat optimis, kita bisa menyelesaikan semuanya segera,” pungkasnya.