Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kelompok terduga teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang ditangkap di Makassar ternyata mengincar klaster keluarga untuk dapat diajak bergabung sebagai anggota dalam aksi tindak pidana teroris.
Total ada tujuh orang anggota JAD Makassar yang ditangkap polisi atas tuduhan keterlibatan dalam perencanaan aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan.
"Cara perekrutan jelas kluster terdekat, itu dari keluarga biasanya. Bapaknya masuk ikuti isterinya diajak. Bapak ibu sudah bawa, dia akan bawa anaknya," kata Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Rusdi Hartono dalam keterangannya kepada wartawan, Jumat (2/4/2021).
Baca juga: BNPT Beberkan Faktor-faktor Pemantik Radikalisme yang Jika Dibiarkan Akan Menjadi Ancaman Faktual
Rusdi menyatakan, klaster keluarga yang diajak bergabung sebagai teroris menjadi cara termudah bagi kelompok JAD.
"Yang terdekat saja yang akan mereka bawa, itu menjadi bagian yang termudah bagaimana bisa mempengeruhi orang-orang tertentu dengan paham-paham seperti ini," ujar dia.
Baca juga: Dijaga Ketat Polisi, Begini Suasana Ibadah Kamis Putih di Gereja Katedral Jakarta
Nantinya, kata Rusdi, mereka akan menarik anggotanya untuk mengikuti semacam kajian di tempat tertentu.
Di kelompok JAD Makassar, mereka pernah melakukan kajian di Villa Mutiara pada 2015 lalu.
"Sebelumnya itu sudah ada Villa Mutiara. Ini yang sekarang menjadi perhatian kita bersama, aktivitasnya di Makassar, sudah cukup lama," tukas dia.
Sebelumnya, Tim Densus 88 Antiteror Polri kembali menangkap 3 orang terduga teroris yang diduga terlibat dalam perencanaan aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan. Semua pelaku adalah perempuan.
Sebelumnya, tim Densus 88 Antiteror Polri juga menangkap 4 tersangka teroris yang terlibat aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan.
"Jadi untuk sementara ini pengembangan di Makassar, 7 orang dalam proses penyidikan, kemudian meninggal 2 orang. Jadi total semua sementara sembilan."
"Artinya updatenya bertambah 3 tersangka, 3 3 nya adalah perempuan," kata Kabag Penum Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (30/3/2021).
Perempuan pertama yang ditangkap adalah MM yang berperan sebagai motivator kepada pasangan suami istri yang menjadi pengantin bom bunuh diri yakni Lukman dan Dewi.