Ia menembak sebanyak 6 kali. 2 ke arah anggota di dalam pos, 2 di luar, kemudian dua kali menembak kepada anggota yang ada di belakangnya
Melihat aksi tersebut, petugas pun kemudian mengambil tindakan tegas dan terukur dengan menembak ZA.
Setelah tubuhnya diterjang timah panas, ZA pun terkapar meregang nyawa.
Kemungkinan senjata disembunyikan di pinggang
Kepolisian pun mengungkap bagaimana ZA bisa lolos masuk ke komplek Mabes Polri dengan membawa senjata.
Padahal, setiap orang yang hendak masuk ke komplek Mabes Polri kerap diperiksa petugas, terlebih orang yang tidak dikenal.
Hingga kini kepolisian pun masih melakukan penyelidikan bagaimana, ZA bisa lolos dari pemeriksaan pos jaga.
"Ya itu yang masih kita dalami karena tersangkanya kan ZA meninggal dunia dia. Dimungkinkan dia masukkan di bagian tubuhnya, entah dipinggang atau dimana ya dan itu kenyataan memang lolos dari penjagaan," kata Karo Penmas Divhumas Polri, Brigjen Pol Rusdi Hartono di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (1/4/2021).
Saat ini, kepolisian masih melakukan audit soal pengamanan di Mabes Polri.
Baca juga: BNPT: Teroris di Gereja Katedral Makassar dan Mabes Polri Punya Kaitan Ideologi
"Kekurangan, kelemahan ini akan kita perbaiki. Mudah-mudahan hari ini masalah pengaman kepolisian tidak hanya di mabes, di wilayah markas-markas kepolisian punya keamana yang lebih baik lagi dan terus meningkatkan kewaspadaan. Ini sedang diaudit masalah pengamanan kita," katanya.
Rusdi memastikan pihaknya akan melakukan pemeriksaan kepada anggota yang saat kejadian berada di pos jaga.
"Apabila ada kelalaian, ada SOP yang dilanggar tentunya akan diberikan tindakan," kata Rusdi.
Namun, Rusdi belum bisa memastikan ada berapa petugas yang akan diperiksa terkait hal ini.
"Ada petugas pagi sampai malam, sampai pagi. Itu diatur Yanma (Pelayanan Markas) untuk pengamanan markasnya," kata Rusdi.