News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kabar Duka, Umbu Landu Paranggi Meninggal Dunia, Seorang Penyair yang Dijuluki Presiden Malioboro

Penulis: Shella Latifa A
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penyair besar Indonesia, Umbu Landu Paranggi, meninggal dunia. Umbu adalah seorang penyair yang dijuluki sebagai Presiden Malioboro.

TRIBUNNEWS.COM - Kabar duka datang dari penyair besar Indonesia, Umbu Landu Paranggi, yang meninggal dunia.

Umbu meninggal dunia di Rumah Sakit Bali Mandara, Denpasar, Selasa (6/4/2021) sekitar pukul 03.55 WITA.

Kabar ini dibenarkan oleh penyair Wayan Jengki Sunarta saat dihubungi Tribun Bali, Selasa (6/4/2021).

Jengki menerangkan, Umbu memang sudah menjalani perawatan di rumah sakit sejak Sabtu, 3 April 2021, lalu.

Baca juga: 7 Sastrawan Terima Anugerah Sastera Rancage 2021

Baca juga: Profil Lengkap Ajip Rosidi, Sastrawan Indonesia yang Tutup Usia setelah Jalani Perawatan Intensif

"Indonesia kembali kehilangan putra terbaiknya di bidang sastra," kata Jengki, Selasa (6/4/2021).

Umbu Landu Paranggi lahir di Sumba, Nusa Tenggara Timur, 10 Agustus 1943.

Dikutip dari Kemdikbud, ia menyelesaikan Sekolah Rakyat dan Sekolah Menengah Pertama di Sumba, menempuh Sekolah Menengah Atas di Yogyakarta.

Kemudian, ia melanjutkan studi ke Fakultas Sosial dan Politik Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta hingga tahun 1965.

Umbu sendiri sudah mulai menulis sejak di bangku SMP.

Pada tahun 1960, karya tulis Umbu pertama kali dimuat dalam majalan Mimbar Indonesia dengan ruang 'Fajar Menyingsing'.

Penyair besar Indonesia, Umbu Landu Paranggi. Penyair yang dijuluki Presiden Malioboro tersebut meninggal dunia, Selasa (6/4/2021) sekitar pukul 03.55 WITA. (Tribun Bali/Istimewa)

Ia selalu berusaha meningkatkan diri sehingga puisinya akhirnya menembus 'Ruang Budaya' pada tahun 1962.

Sajak-sajaknya pun dimuat dalam majalah Mimbar Indonesia, Gajah Mada, Basis, Gema Mahasiswa, Mahasiswa Indonesia, Gelanggang, dan Pelopor Yogya.

Tahun 1965, sekeluarnya dari UGM, Umbu sempat menganggur hingga akhirnya menjadi redaktur mingguan Pelopor Yogya.

Peolopor Yogya mulai naik daun, sebab karya puisi dari kepawaian Umbu dalam satu halaman setiap kali terbit.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini