Umbu juga terkenal dengan julukannya sebagai Presiden Malioboro.
Julukannya itu lahir dari aktivitasnya dengan penyair dan penulis Yogyakarta di Malioboro, Yogyakarta.
Ia sering bertemu, berkumpul, dan berbincang-bincang tentang masalah-masalah kebudayaan.
Julukan ini juga tak lepas dari peran Umbu sebagai pengasuh Persada Studi Klub (PSK) yang didirikan tanggal 5 Maret 1969.
Studi klub itu bertujuan menyalurkan bakat dan minat kalangan muda yang tertarik pada kesenian, khususnya kesastraan.
Tahun 1975, ia meninggalkan Yogyakarta dan pindah ke pulau Dewata.
Di Bali, Umbu melanjutkan dedikasinya dalam berpuisi dan mengajar calon-calon penyair.
Adapun beberapa murid dari Umbu yang sempat mencut dalam dunia sastra, seperti Nyoman Tusthi Eddy dan Raka Kusuma.
(Tribunnews.com/Shella)(Tribun Bali/Putu Supartika)