Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia (JMI) Islah Bahrawi berpendapat peran orang tua dan masyarakat sangat penting untuk mengantisipasi munculnya teroris lone wolf.
Islah berpendapat untuk mengantisipasi munculnya teroris lone wolf orang tua berperan untuk mengontrol tidak hanya kecenderungan media sosial anaknya, melainkan juga teman-teman yang dikontak, hingga pengajian yang dihadiri.
Hal tersebut disampaikannya dalam diskusi bertajuk Memperkuat Kontra Radikalisme yang ditayangkan di kanal Youtube Alinea ID pada Rabu (7/4/2021).
Baca juga: Sosok Abah Popon, Pria yang Disebut Terduga Teroris Ajari Ilmu Kebal, Abah Merasa Difitnah
Baca juga: Densus 88 Antiteror Polri Tangkap Buronan Terduga Teroris di Jakarta
"Ini kemudian menjadi sesuatu yang penting. Kontra radikal ini perlu dimulai dari hulu, masyarakat, terutama dari masyarakat terkecil kita, keluarga. Peran orang tua menjadi sangat penting untuk melakukan kontrol terhadap anak-anaknya," kata Islah.
Menurut Islah teroris lone wolf yang melakukan swaradikalisasi sulit dilacak.
Untuk itu fenomena ZA yang melakukan aksi teror di Mabes Polri beberapa waktu lalu, kata dia, bisa menjadi tren yang kemungkinan sulit diantisipasi oleh aparat keamanan.
"Ini adalah sesuatu yang mungkin menjadi tren ke depan. Lone wolf seperti ini menjadi sesuatu yang harus diantisipasi. Diantispasinya dari mana? Dari pihak keamanan, tidak juga. Ini diantisipasinya dari parenting. Keluarga, pergualan, environment, dari lingkungan kita juga. Ini semua diperlukan keterlibatan masyarakat," kata Islah.