News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Cuaca Ekstrem di Indonesia Timur

Patroli Siskamling Bencana Selamatkan Banyak Nyawa di Alor

Penulis: Yulis
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Truk tangki minyak Pertamina terseret banjir bandang di Kecamatan Adonara, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.

TRIBUNNEWS.COM, ALOR – Kokok ayam jago pagi itu lebih gaduh dari biasanya. Soleman Kamenglet terbangun dari peraduan dan segera loncat dari tempat tidurnya. Ada firasat buruk yang menyergap perasaan Ketua RT ini. Hari itu hari besar umat Kristiani, Paskah, Minggu (4/4/2021).

Benar apa yang dirasakan Soleman. Air sudah menggenang di sebagian Desa Waisika, Kecamatan Alor Timur Laut, Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Rasa tanggung jawabnya sebagai Ketua RT, mendorongnya berlari menggedor satu pintu rumah ke pintu rumah yang lain. Soleman berteriak keras membangunkan tetangganya.

Soleman mengajak warga segera bergegas lari ke arah pegunungan. Menghindari banjir yang naik dengan cepat, hingga dalam waktu singkat sudah setinggi paha orang dewasa. Kurang lebih hampir satu meter.

Masih di bawah guyuran hujan, puluhan warga menghambur ke arah bukit. Ya, lokasi desa ini memang dijepit oleh lereng pegunungan di belakang, dan hamparan Laut Banda di depan.

Baca juga: Jalan Putus dan Jembatan Ambruk, Sejumlah Desa dan Kecamatan di NTT Kini Terisolir

Sebanyak 45 KK yang terdiri atas 85 warga, berhasil selamat dari gelombang banjir kedua yang melanda sekitar 2,5 jam setelahnya, atau sekitar pukul 07.00 WITA.

Baca juga: Tiba di Lembata, Doni Monardo Tinjau Pengungsi di Lewoleba Timur dan Para Korban di RSUD

“Saat arus banjir datang lagi jam tujuh pagi, kami semua sudah berada di lokasi aman, dan semua selamat,” ujar Soleman sang juru selamat bagi warganya.

Baca juga: Update Bencana Siklon Seroja NTT, 124 Orang Meninggal dari Flores Timur hingga Kupang

Meski hujan tidak juga berhenti, Soleman tetap meminta warganya bertahan di lokasi aman. Ia melarang warganya yang hendak pulang ke rumah, meski sekadar menengok.

Siklus 2,5 jam ketiga kembali datang. Gelombang banjir bah yang datang dari arah atas turun dengan sangat deras, membawa material apa saja yang menghalanginya.

Pepohonan, bebatuan, tersapu banjir bah besar yang datang sekitar pukul 09.00 – 10.00 WITA.

“Jam persisnya kurang tahu, tapi kurang lebih antara jam sembilan dan jam sepuluh. Langit gelap tertutup awan dan hujan,” ujar Soleman.

Gelombang banjir ketiga itulah yang menghancurkan hampir semua rumah warga.

Tak kurang 41 rumah mengalami rusak berat dan rusak sedang. Bahkan tidak sedikit yang tercerabut dari pondasinya. Rumah seisinya bersih tersapu banjir yang kemudian terhempas ke Laut Banda.

Kearifan Lokal

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini