TRIBUNNEWS.COM - Gempa magnitudo 6,0 mengguncang wilayah Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara hari ini, Sabtu (10/4/2021).
Gempa ini terjadi pada pukul 16.30 WIB.
Berdasarkan Twit @infoBMKG, pusat gempa berada di kedalaman 285 Km.
Titik koordinat gempa 3.99 LU-124.73 BT atau 94 Km Barat Laut Tahuna Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara.
Baca juga: Pengendara Motor di Lumajang Meninggal Tertimpa Batu Besar, Dampak Gempa Magnitudo 6,7
Baca juga: Gempa 6,7 M Guncang Malang dan Surabaya, Ini Daftar Kerusakan dan Wilayah Terdampak
Gempa ini dirasakan (MMI) III Talaud, II-III Ternate, II-III Sanana, II-III Tobelo, II-III Kao.
BMKG menjelaskan, gempa ini tidak menimbulkan tsunami.
"#Gempa Mag:6.0, 10-Apr-21 16:30:45 WIB, Lok:3.99 LU, 124.73 BT (Pusat gempa berada di laut 94 km barat laut Tahuna-Kep. Sangihe), Kedlmn:295 Km Dirasakan (MMI) III Talaud, II-III Ternate, II-III Sanana, II-III Tobelo, II-III Kao," twit @infoBMKG.
Baca juga: Gempa Magnitudo 6,7, Masyarakat Kota Malang dan Lumajang Panik, BerhamburanĀ ke Luar Rumah
Baca juga: BREAKING NEWS Gampa M 6,0 Guncang Sulut di Kepulauan Sangihe, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
Berdasarkan skala MMI yang dikutip dari laman BMKG, berikut info MMI yang dapat dipelajari.
I MMI
Getaran gempa tidak dapat dirasakan kecuali dalam keadaan luarbiasa oleh beberapa orang.
II MMI
Getaran atau goncangan gempa dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung seperti lampu gantung bergoyang.
III MMI
Getaran gempa dirasakan nyata dalam rumah.
Getaran terasa seakan-akan ada naik di dalam truk yang berjalan.
IV MMI
Pada saat siang hari dapat dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah, di luar rumah oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu bergoyang hingga berderik dan dinding berbunyi.
V MMI
Getaran gempa bumi dapat dirasakan oleh hampir semua orang, orang-orang berlarian, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan benda besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
VI MMI
Getaran gempa bumi dirasakan oleh semua orang.
Kebanyakan orang terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap di pabrik rusak, kerusakan ringan.
VII MMI
Semua orang di rumah keluar.
Kerusakan ringan pada rumah dengan bangunan dan kontruksi yang baik.
Sedangkan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik terjadi retakan bahkan hancur, cerobong asap pecah.
Dan getaran dapat dirasakan oleh orang yang sedang naik kendaraan.
VIII MMI
Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi kuat.
Keretakan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik, dinding terlepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen roboh, air berubah keruh.
IX MMI
Kerusakan pada bangunan dengan konstruksi kuat, rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak terjadi keretakan.
Rumah tampak bergeser dari pondasi awal. Pipi-pipa dalam rumah putus.
X MMI
Bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.
XI MMI
Bangunan-bangunan yang sedikit yang masih berdiri.
Jembatan rusak, terjadi lembah.
Pipa dalam tanah tidak dapat terpakai sama sekali, tanah terbelah, rel sangat melengkung.
XII MMI
Hancur total, gelombang tampak pada permukaan tanah.
Pemandangan berubah gelap, benda-benda terlempar ke udara.
(Tribunnews.com/Fajar)