TRIBUNNEWS.COM, BANGKA BELITUNG - "Peran Heli. Peran Heli" terdengar di seluruh ruang KRI Teluk Bintuni-520 yang sedang berlayar di perairan Bangka Belitung.
Seluruh pasukan TNI AL yang berada di atas KRI langsung bersiap.
Pilot Helikopter hingga dokter kesehatan TNI AL pun langsung mengambil perlengkapan sembari mendengarkan instruksi selanjutnya.
Berlokasi di perairan Selat Bangka Belitung, Jumat (9/4/2021) pagi, KM Alugara P-114 memberikan sinyal bahwa ada korban yang perlu dievakuasi dari atas Kapal.
Sesuai instruksi itu, pilot beserta dokter kesehatan langsung mempersiapkan proses evakuasi medis udara secara cepat.
Baca juga: Pimpin Peringatan HUT Ke-75 TNI AU, Ini Pesan Kasau Marsekal Fadjar
Pilot Heli pun mengecek seluruh perlengkapan dan alat-alat yang akan dibawa dalam proses evaluasi.
Begitu juga tim dokter kesehatan TNI AL. Mereka langsung bergegas mengambil peralatan medis yang mungkin dibutuhkan selama evakuasi.
Tak kurang dari 10 menit, seluruh persiapan proses evakuasi telah dilaksanakan.
Dibawa terik panas serta angin laut yang kencang, Pilot Heli bersama 2 orang kru dokter dan personil TNI AL mulai mengudara perlatan.
Pasalnya, penerbangan Helikopter jenis Bell ini terbilang sulit karena harus mengudara di tengah laut serta KRI Teluk Bintuni-520 yang terus membelah laut Bangka Belitung.
Penerbangan Heli langsung terpusat ke bagian atas Kapal KPLP Alugara. Karena, langkah yang akan dilakukan pertama adalah evakuasi korban yang luka.
Baling-baling Helikopter Skuadron Udara 400 itu pun mulai mengudara di atas laut.
Saat tepat di bagian atas KPLP Alugara, tim evakuasi langsung menjulurkan tali ke bawah untuk menarik korban ke atas Heli.
Proses evakuasi terbilang sangat dramatis karena harus dilakukan di tengah laut serta kapal yang terus bergerak maju.