TRIBUNNEWS.COM - Anastasia Arnonce Lence, gadis asal Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengidap penyakit kaki gajah sejak kecil.
Bengkakan di kaki membuat Anastasia tak bisa beraktivitas secara bebas di usianya saat ini, yakni 22 tahun.
Gadis yang biasa dipanggil Anastasia itu harus butuh tongkat untuk menopang kakinya saat berjalan.
Hingga saat ini, bantuan biaya operasi belum diterimanya, padahal bengkakan di kakinya makin membesar.
"Kakinya semakin bengkak. Kami sudah bawa ke RS terdekat di kota kami dan sudah ada rujukannya."
"Rujukannya hanya 1 bulan," ucap Mama Eka, kerabat dari Anastasia saat dihubungi Tribunnews, Jumat (16/4/2021).
Baca juga: Kisah Anastasia Pengidap Kaki Gajah Sejak Kecil Asal Sumba, Belum Terima Donasi Biaya Operasi
Baca juga: Viral Anggota Banser Meninggal saat Imami Salat Witir di Jombang, Gus Syafiq: Semoga di Surga-Nya
Pasalnya, pihak pemerintah setempat belum menanggapi keadaan yang dialami Anatasia.
"Pemerintah juga belum ada tanggapan. Kami sudah bersurat ke Dinas Sosial, Dinas kesehatan, tapi mungkin lagi dipelajari," lanjutnya.
Kaki Anastasia sudah mulai terlihat bengkak sejak usia 10 tahun.
Namun, sejak lahir ada goresan di kakinya yang diduga sebagai penyebab kaki gajah ini.
"Jadi, kakinya ada goresan merah pada bagian punggung kaki kirinya," ucap Mama Eka.
Saat itu, kedua orang tuanya tak menghiraukan goresan ini sampai akhirnya membengkak seperti sekarang.
Baca juga: Cerita Vivienne Jiang yang Berkesempatan Memotret Joe Taslim untuk Majalah Internasional
Baca juga: Viral Perawat RS Siloam Dianiaya, Legislator PKS: Tenaga Kesehatan Dilindungi oleh Undang-Undang
Pada 2014, Anastasia sempat dibawa ke RS Karitas Weetabula, Sumba Barat Daya.
Pihak RS menyarankan Anastasia untuk menjalani perawatan di Bali.
Di sisi lain, kedua orang tua Anastasia hanya bekerja sebagai petani sayur di kampung.
Hasil panennya tak cukup membiayai operasi, sehingga mereka tak bisa membawa Anastasia berobat ke Bali.
Baca juga: Kisah Pilu Pedagang Batagor Sepi Pembeli karena Hujan Deras, Padahal Siapkan Dagangan sejak Malam
Kedua orang tuanya lebih memilih cara pengobatan dengan adat istiadat kampungnya.
"Pilih menempuh jalur alternatif, percaya adat, mungkin arwah nenek moyang yang marah," kata Mama Eka.
"Urus adat, panggil dukun. Bukan obat-obat tradisional," lanjutnya.
Anastasia kerap merasakan sakit di bengkakan kakinya pada waktu tak tentu.
Untuk itu, ia hanya bisa mengonsumsi obat pereda nyeri untuk meredakan rasa sakit.
Baca juga: Cerita Driver Ojol di Solo, Pilih Tunggu Orderan Sambil Ngaji, Ingin Bekerja Sekaligus Ibadah
"Kalau sakitnya kambuh, baru dia ke puskesmas setempat untuk dikasih penghilang nyeri," kata Mama Eka.
Gadis ini, kata Mama Eka, memiliki semangat untuk sembuh walaupun tidak 100 persen bisa pulih.
Yang penting baginya, bagaimana mengurangi beban pada kakinya.
"'Senggaknya kaki saya tak seberat ini'," kata Mama Eka meniru ucap Anastasia.
Kini, Anastasia membutuhkan dana hingga Rp 100 juta untuk menjalani operasi.
Lewat platform Kitabisa.com, masyarakat dapat menyalurkan bantuan untuk biaya operasi kaki Anastasia.
Sampai artikel ini tayang, donasi baru terkumpul sebanyak Rp 1,4 juta dari target Rp 100 juta.
Anda bisa berdonasi dengan cara:
1. Klik "DONASI SEKARANG"
2. Pilih nominal donasi yang tertera.
3. Atau bisa masukan nominal donasi, lalu klik "LANJUT PEMBAYARAN".
4. Pilih BANK (BNI/Mandiri/BCA/BRI/BNI Syariah/Kartu Kredit).
5. Isi nama lengkap dan email/ alamat Anda.
6. Klik "LANJUT PEMBAYARAN" dan ikuti langkah selanjutnya
Atau salurkan dengan lebih mudah via GO-PAY:
1. Klik "DONASI SEKARANG"
2. Pilih nominal donasi yang tertera.
3. Atau bisa masukan nominal donasi, lalu klik "LANJUT PEMBAYARAN".
3. Pilih metode pembayaran dengan GO-PAY.
5. Isi nama lengkap dan email/ alamat Anda.
6. Klik "LANJUT PEMBAYARAN" dan ikuti langkah selanjutnya
Selain Go-Pay, anda juga menyalurkannya via Shopee Pay hingga Link Aja.
Lebih lengkapnya, Anda bisa berdonasi melalui link Kitabisa.com di bawah ini:
(Tribunnews.com/Shella)